Rencana Musk Usai Jadi Pemilik Baru Twitter
Rencana jangka panjang Musk untuk Twitter masih belum diketahui. Tapi CEO Tesla itu sudah beberapa kali berkomentar soal perubahan yang akan ia bawa ke Twitter.
Musk yang mengaku sebagai 'free speech absolutist' sudah beberapa kali mengkritik kebijakan moderasi Twitter. Saat pertama kali mengutarakan niatnya membeli Twitter, Musk mengatakan ia akan menjamin kebebasan berpendapat di platform media sosial tersebut.
Musk sebelumnya juga mengindikasikan akan melonggarkan kebijakan moderasi konten Twitter, bahkan mengizinkan mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali ke Twitter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tapi banyak pihak yang khawatir jika kebijakan moderasi dilonggarkan maka Twitter akan menjadi sarang ujaran kebencian. Menanggapi hal tersebut, Musk membuat surat terbuka kepada pengiklan bahwa Twitter tetap akan menjadi tempat yang terbuka untuk semua orang.
"Twitter tentu saja tidak bisa menjadi neraka free-for-all, di mana semua hal bisa dikatakan tanpa konsekuensi!" kata Musk dalam suratnya yang diunggah di Twitter, seperti dikutip dari BBC, Jumat (28/10/2022).
"Selain menaati hukum, platform kami harus menjadi tempat yang hangat dan terbuka untuk semua orang, di mana kalian bisa memilih pengalaman yang diinginkan sesuai preferensi," sambungnya.
Selain kebijakan moderasi konten, Musk juga sering menyindir banyaknya akun bot dan spam di Twitter. Bahkan keluhan ini yang membuat proses akuisisi Twitter menjadi alot hingga dibawa ke meja hijau.
Simak Video "Video: Sesal Elon Musk Telah Kritik Donald Trump"
[Gambas:Video 20detik]
(afr/afr)