Ini Rencana Elon Musk Usai Jadi Pemilik Baru Twitter
Hide Ads

Ini Rencana Elon Musk Usai Jadi Pemilik Baru Twitter

Virgina Maulita Putri - detikInet
Jumat, 28 Okt 2022 10:10 WIB
ANKARA, TURKIYE - OCTOBER 06: In this photo illustration, the image of Elon Musk is displayed on a computer screen and the logo of twitter on a mobile phone in Ankara, Turkiye on October 06, 2022. Muhammed Selim Korkutata / Anadolu Agency
Rencana Elon Musk untuk Ubah Twitter Setelah Jadi Pemilik Baru Foto: Muhammed Selim Korkutata/Anadolu Agency/Getty Images
Jakarta -

Elon Musk resmi menjadi pemilik baru Twitter setelah melewati drama yang sangat panjang. Kini yang jadi pertanyaan, apa rencana Musk untuk Twitter setelah menjadi pemilik barunya?

Langkah pertama Musk setelah membeli Twitter senilai USD 44 miliar adalah memecat beberapa eksekutifnya. Sederet petinggi Twitter seperti CEO Parag Agrawal, CFO Ned Segal, Head of Legal Policy, Trust and Safety Vijaya Gadde, serta General Counsel Sean Edgett langsung didepak setelah Musk mengambil alih kepemimpinan.

Rencana jangka panjang Musk untuk Twitter masih belum diketahui. Tapi CEO Tesla itu sudah beberapa kali berkomentar soal perubahan yang akan ia bawa ke Twitter.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Musk yang mengaku sebagai 'free speech absolutist' sudah beberapa kali mengkritik kebijakan moderasi Twitter. Saat pertama kali mengutarakan niatnya membeli Twitter, Musk mengatakan ia akan menjamin kebebasan berpendapat di platform media sosial tersebut.

Musk sebelumnya juga mengindikasikan akan melonggarkan kebijakan moderasi konten Twitter, bahkan mengizinkan mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali ke Twitter.

ADVERTISEMENT

Tapi banyak pihak yang khawatir jika kebijakan moderasi dilonggarkan maka Twitter akan menjadi sarang ujaran kebencian. Menanggapi hal tersebut, Musk membuat surat terbuka kepada pengiklan bahwa Twitter tetap akan menjadi tempat yang terbuka untuk semua orang.

"Twitter tentu saja tidak bisa menjadi neraka free-for-all, di mana semua hal bisa dikatakan tanpa konsekuensi!" kata Musk dalam suratnya yang diunggah di Twitter, seperti dikutip dari BBC, Jumat (28/10/2022).

"Selain menaati hukum, platform kami harus menjadi tempat yang hangat dan terbuka untuk semua orang, di mana kalian bisa memilih pengalaman yang diinginkan sesuai preferensi," sambungnya.

Selain kebijakan moderasi konten, Musk juga sering menyindir banyaknya akun bot dan spam di Twitter. Bahkan keluhan ini yang membuat proses akuisisi Twitter menjadi alot hingga dibawa ke meja hijau.

Sebagai pemilik baru Twitter, Musk juga kabarnya sedang mempertimbangkan PHK besar-besaran. Tapi laporan terbaru dari Bloomberg mengatakan Musk membatalkan rencananya untuk memberhentikan 75% karyawan Twitter.

Namun karyawan Twitter harus bersiap menghadapi pekerjaan yang lebih berat. Musk sebelumnya pernah mencuitkan bahwa karyawan harus mengantisipasi etos kerja yang ekstrem.

Musk juga sebelumnya pernah mengungkap alasannya membeli Twitter adalah untuk membuat aplikasi X. Orang terkaya di dunia ini mengatakan X akan menjadi aplikasi untuk segalanya.

Musk sepertinya terinspirasi dari aplikasi WeChat, super app asal China yang memiliki lebih dari satu miliar pengguna. WeChat awalnya merupakan aplikasi messaging tapi kemudian berevolusi dan menawarkan fitur belanja, pembayaran, hingga gaming.




(vmp/afr)