Metaverse sepertinya masih belum populer meski diprediksi akan jadi bagian dari internet masa depan. Buktinya, ada proyek metaverse senilai miliaran dolar yang hanya memiliki 38 pengguna.
Proyek tersebut adalah Decentraland, metaverse berbasis Ethereum yang memungkinkan pengguna untuk jual beli tanah virtual. Menurut data aggregator DappRadar, Decentraland hanya memiliki 38 pengguna aktif selama periode 24 jam pada awal pekan ini.
Angka tersebut tentu sangat rendah, terutama untuk platform metaverse yang memiliki valuasi pasar sebesar USD 1,2 miliar atau sekitar Rp 18 triliun.
Decentraland langsung membantah laporan tersebut. Creative Director Decentraland Sam Hamilton mengatakan platform metaverse tersebut rata-rata dikunjungi 8.000 pengguna setiap harinya.
DappRadar mengkategorikan pengguna aktif sebagai alamat dompet unik yang berinteraksi dengan kontrak pintar platform. Artinya, pengguna yang login hanya untuk chatting atau berinteraksi dengan pengguna lainnya tidak dihitung oleh DappRadar.
"DappRadar tidak menghitung pengguna kami, hanya orang-orang yang berinteraksi dengan kontrak kami," kata Hamilton, seperti dikutip dari Futurism, Jumat (14/10/2022).
Menanggapi laporan tersebut, akun Twitter Decentraland juga mencuitkan beberapa statistik tambahan. Mereka mengatakan sepanjang September 2022 Decentraland memiliki 56.697 pengguna aktif bulanan dan 1.074 pengguna yang berinteraksi dengan kontrak pintar.
Proyek metaverse yang menjual 'real estate virtual' memang banyak dikritik oleh banyak pengamat. Bahkan dosen dari Indiana University Bloomington Edward Castronova mengatakan metaverse merupakan skema piramida.
"Metaverse adalah El Dorado untuk startup internet. Mereka mengejarnya hingga ke hutan dan mati," kata Castronova kepada CNBC.
Pudarnya hype metaverse juga dibarengi dengan lesunya permintaan terhadap aset berbasis blockchain lainnya, termasuk mata uang kripto dan NFT. Sebut saja penjualan NFT yang turun drastis dari USD 19 miliar per bulan pada awal 2022 menjadi USD 466 juta pada September 2022.
Simak Video "Melihat Antartika Masa Depan dalam Game 'Antartika Metaverse'"
(vmp/vmp)