Robin Lo, CEO J&T Express, menyatakan hal menarik, dalam acara NXC International Summit 2022 yang digelar di Nusa Dua, Bali. Katanya, startup Indonesia bisa jadi unicorn hanya dalam waktu tiga tahun, kok bisa?
Hal itu pun tidak terlepas dari masifnya perkembangan teknologi, baik di Indonesia maupun dunia. Menurutnya, mengingat besarnya peluang yang tercipta, startup lokal harus meraup kesempatan yang baik tersebut.
"Kita semua tidak membutuhkan waktu hingga tujuh tahun. Mungkin karena teknologi saat ini dan semua dukungan dari pemerintah, kalian hanya membutuhkan sekitar dua hingga tiga tahun untuk menjadi unicorn terbesar, mungkin di Indonesia, mungkin Asia Tenggara, atau dunia," kata Robin, dalam acara NXC International Summit 2022, di Merusaka Hotel Nusa Dua, Kamis (1/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
J&T Express sendiri terbilang memiliki usia yang masih muda. Mereka mulai didirikan sejak tahun 2015 hingga saat ini, sehingga sudah sekitar tujuh tahun beroperasi.
Statusnya sebagai perusahaan rintisan yang meraih gelar unicorn pun, diperoleh pada tahun 2021. Digadang-gadang, Valuasi J&T Express telah menyentuh USD 7,88 miliar, dan hanya berada satu tingkat di bawah Gojek.
Robin mengakui, bahwa market terbesar mereka saat ini berasal dari China. Kendati demikian, ekspansi yang dilakukan J&T Express ke Negeri Tirai Bambu tersebut sempat diremehkan oleh sebagian orang.
"Ketika kita masuk ke pasar China pada tahun 2020, orang-orang mengatakan bahwa itu tidak mungkin. Kenapa? Karena pada waktu yang sama, China sudah menjadi pasar yang sangat besar di dunia," ujar Robin.
Namun Robin dengan yakin menyampaikan, bahwa tidak ada yang tidak mungkin. Menurutnya, jika J&T Express memiliki pasar di China, maka sisa penduduk dunia yang kita layani kurang lebih 1,2 miliar orang.
Hanya saja, ia mengungkapkan, Indonesia atau Asia Tenggara, masih tetap menjadi pasar yang seksi untuk seluruh unicorn.
(hps/fay)