Bill Gates Pilih Investasi Tanah Ketimbang Teknologi

Ketika berbicara tentang dunia teknologi, nama Bill Gates termasuk yang pertama muncul di benak kita. Tapi alih-alih memilih perusahaan teknologi, pendiri Microsoft malah berinvestasi di lahan pertanian.

Seperti dilaporkan Yahoo News, Gates memperoleh persetujuan hukum yang memungkinkan dia untuk membeli 2.100 hektar lahan pertanian di North Dakota senilai USD 13,5 juta atau Rp 202 miliar. Hal itu menimbulkan ketidakpuasan di kalangan penduduk setempat.

Akibatnya, hal itu menyebabkan intervensi dari jaksa tinggi negara bagian. Jaksa Agung AS Drew Wrigley melayangkan surat ke Gates.

"Kantor kami perlu mengkonfirmasi bagaimana perusahaan Anda menggunakan tanah ini dan apakah penggunaan ini memenuhi salah satu kriteria. pengecualian apa pun yang diwajibkan oleh hukum, seperti pengecualian tujuan bisnis," tulis Wrigley dikutip dari Gizchina.

Bill Gates telah berhasil membeli hampir 269.000 hektar tanah di lebih dari 12 negara bagian di AS. Mereka menyumbang hampir 1% dari lahan pertanian di Amerika Serikat.

Angka tersebut memang masih terpaut jauh dari pemilik pertanian swasta terbesar di Amerika Serikat yang memiliki lahan 494.000 hektar. Posisi kedua ada Ted Turner yang punya 424.000 hektar.

Menurut data yang dirilis oleh Land Report 100 pada tahun 2021, tanah yang dibeli oleh Bill Gates mencakup 242.000 hektar lahan pertanian, 1.234 hektar lahan rekreasi, dan 25.750 hektar transisi dari lahan pertanian ke penggunaan perumahan dan komersial. Akuisisi North Dakota akan membawa total kepemilikan tanah menjadi lebih dari 270.000 hektar. Ini adalah ukuran Hong Kong atau tiga kali Berlin.

Cukup dimaklumi kekhawatiran para petani. Bill Gates memiliki begitu banyak tanah dan tidak ada yang tahu bagaimana dia akan menggunakannya.

Bapak tiga anak ini akhirnya menjawab di sesi Ask Me Anything (AMA) di Reddit tentang cara menggunakan lahan pertanian. Bill Gates berkata: "Tim investasi saya membeli lahan pertanian. Ini kurang dari 0,1% dari semua lahan pertanian AS karena kepemilikannya sangat beragam. Kami berinvestasi di peternakan untuk meningkatkan produktivitas. Beberapa berada di dekat kota dan mungkin memiliki kegunaan lain."