Kenalan dengan 5 Perempuan Keren di Balik Aplikasi Traveloka
Hide Ads

Kenalan dengan 5 Perempuan Keren di Balik Aplikasi Traveloka

Rachmatunnisa - detikInet
Sabtu, 23 Apr 2022 20:30 WIB
Traveloka
Foto: detikcom

TravelokaFoto: Traveloka

4. Devina Ekawati, Machine Learning Engineer

Antusiasme tinggi Devina Ekawati dalam mendalami Machine Learning didasari oleh kecenderungannya untuk mengeksplorasi hal-hal baru. Sebagai seorang pemikir yang unik, Devina terus menantang dirinya untuk mempelajari teknologi baru untuk meningkatkan kemampuannya di bidang TIK.

Mengawali perjalanan di sektor teknologi sebagai seorang mahasiswa Teknik Informatika di Institut Teknologi Bandung (ITB), Devina pernah berpengalaman untuk memberikan kursus dan melakukan penelitian terkait Artificial Intelligence sebagai asisten laboratorium Graphics and Artificial Intelligence ITB hingga ia lulus di tahun 2017.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selama berkuliah S1, Devina mulai mengambil kesempatan yang lebih besar dengan menjadi intern di bidang Software Engineer dan mengembangkan aplikasi seluler untuk Android. Tak berhenti sampai disitu, Devina memperluas kemampuannya di bidang ini dengan mengambil S2 di bidang Ilmu Komputer (computer science) di Taiwan.

Bergabung di Traveloka sejak 2019, Devina bekerja sebagai Senior Machine Learning Engineer. Bersama satu tim divisinya, Devina menyediakan satu platform bagi karyawan dari divisi lain untuk memudahkan mereka mengerjakan layanan yang tersedia di aplikasi Traveloka secara lebih cepat dan lebih efisien.

ADVERTISEMENT

"Secara sederhana, sebagai machine learning engineer, fokus utama saya adalah memastikan komputer bisa meniru perilaku manusia untuk membantu meningkatkan efisiensi operasional perusahaan. Contohnya layanan chatbot di aplikasi Traveloka yang mampu memberikan pelayanan yang cepat kepada konsumen," kata Devina menjelaskan pekerjaannya.

Menjadi satu-satunya perempuan di tim yang beranggotakan empat orang, Devina mengakui tantangan muncul di awal-awal ia memulai karir di Traveloka. Bekerja berdampingan dengan rekan kerja yang kebanyakan adalah laki-laki sempat membuat Devina meragukan kemampuannya sendiri. Namun, budaya kerja di Traveloka membantu Devina untuk berani mengembangkan diri dan berkontribusi di divisi terkait.

Sebagai perempuan yang memiliki antusiasme terhadap sektor STEM, Devina memiliki harapan untuk lebih banyak perempuan berkontribusi di sektor ini.

"Pesanku, perempuan jangan takut. Kita harus mulai berani untuk eksplorasi kemampuan, we can break the barrier. Pilihan ada di tangan kita, kita mau berkecimpung atau tidak. Laki-laki atau perempuan pasti bisa berkarya di bidang teknologi," ujarnya.

TravelokaFoto: Traveloka

5. Khusna Nadia, Data Warehouse Engineer

Khusna Nadia memiliki keinginan tinggi untuk mempelajari teknologi informasi sejak duduk di bangku SMA. Terinspirasi dari cerita mengenai teknologi masa depan yang diperkenalkan oleh salah satu guru di bangku SMA, minat Khusna terhadap ilmu komputer diawali dengan cita-cita sederhana, yaitu dapat bekerja secara online dari rumah tanpa perlu ke kantor.

Ia melanjutkan studi sebagai mahasiswa jurusan Ilmu Komputer di Universitas Indonesia hingga lulus pada tahun 2016. Di tengah studinya, Khusna Nadia dipercaya untuk menjadi asisten pengajar dengan fokus Discrete Mathematics dan Software Engineering.

Ia bertanggung jawab untuk memeriksa setiap penugasan dari mahasiswa, serta mengajar mahasiswa di luar perkuliahan. Seiring dengan semakin meningkatnya adopsi teknologi dan juga digitalisasi, minat Khusna terhadap sektor ini pun semakin membara, terlebih dengan adanya perspektif data-driven yang bertujuan untuk memberikan kebutuhan yang tepat guna bagi masyarakat. "Data is the new oil," ujarnya.

Karir Khusna di Traveloka dimulai sejak 2016 ketika ia bergabung di divisi Marketing Technology, dan pada 2018 ia menjadi Data Warehouse Engineer. Sebagai Data Warehouse Engineer, Khusna bertugas untuk menyediakan data secara rapi sehingga mudah ditemukan dan dapat dianalisis lebih lanjut oleh Data Analyst sebagai insights.

Data-data yang dimaksud meliputi kinerja berbagai layanan dari produk yang tersedia di aplikasi Traveloka, seperti jumlah transaksi, kinerja sales, dan customer journey mulai dari konsumen melakukan pencarian produk hingga melakukan pemesanan.

Data ini kemudian digunakan oleh Data Analyst dan Product Manager untuk mengevaluasi produk-produk yang telah dihadirkan di aplikasi Traveloka. Mencintai data karena menyukai sesuatu yang eksak, Khusna tidak menemukan kendala berarti sebagai satu-satunya perempuan di antara 12 orang anggota tim Data Warehouse Engineer. Pekerjaannya dilakukan dengan dukungan dan kepercayaan yang diberikan oleh atasan serta rekan kerja tanpa membeda-bedakan gender.

Dengan meningkatnya kesadaran terhadap pentingnya dunia teknologi, keterlibatan perempuan juga makin bertambah. Namun menurut Khusna, hal tersebut patut diiringi dengan kesempatan yang sama yang dapat dihadirkan melalui budaya kerja yang menjunjung kesetaraan dan juga mau mendengarkan karyawan.

"Aku bersyukur dapat bertemu dengan tim dan juga atasan yang sangat mendukung aku dan teman-teman untuk terbuka dan tidak takut untuk berpendapat," ucapnya.

Ia berharap perempuan generasi muda yang ingin terjun ke industri teknologi berani mencoba karena semua hal dapat dipelajari. Memiliki cita-cita yang tinggi, Khusna memiliki aspirasi untuk dapat membuat gudang data yang rapi dan sistematis sehingga mudah dipahami dan diproses oleh semua pihak guna membantu operasional perusahaan.

(rns/afr)