Rudal Canggih Javelin Jadi Andalan Ukraina Lawan Rusia

Fino Yurio Kristo - detikInet
Sabtu, 26 Feb 2022 05:46 WIB
Sistem rudal Javelin. Foto: Wikipedia
Jakarta -

Militer Rusia jelas lebih superior dibandingkan dengan Ukraina, negara yang mereka serang. Namun Ukraina berjanji takkan menyerah tanpa perlawanan. Salah satu senjata andalan mereka untuk menangkal gempuran Rusia adalah rudal anti tank Javelin.

Persenjataan Ukraina dibantu oleh beberapa negara, terutama Amerika Serikat, termasuk pasokan Javelin tersebut. Rudal ini pertama kali dipakai untuk menghancurkan tank T-72 milik Irak dalam operasi militer Operation Iraqi Freedom.

Baru-baru ini, ratusan Javelin telah diserahkan AS pada Ukraina untuk mempertahankan diri. Dinamakan FGM-148 Javelin, peluru kendali ini sudah dikaryakan dalam peperangan sejak tahun 1996 dan dibuat oleh perusahaan Lockheed Martin dan Raytheon.

Javelin dapat dioperasikan dalam kendaraan taktis dan diluncurkan untuk menghancurkan tank dari jarak jauh. Bisa pula digendong oleh tentara dan ditembakkan.

Javelin ini paling jitu digunakan secara tersembunyi, namun sayangnya terutama di Ukraina bagian timur, permukaannya datar. Hal ini bisa membuat tentara Rusia mengetahui keberadaannya dan menghancurkannya. Belum lagi jika Rusia mengincarnya dari udara.

"Pada dasarnya, tujuan Javelin adalah memperlambat invasi Rusia dan tidak untuk menghentikannya secara penuh. Javelin dapat menyebabkan kerusakan pada aset Rusia dan berpotensi memperlambat mereka atau mengubah arah serangan," sebut media National Interest yang dikutip detikINET, Sabtu (26/2/2022).

Javelin dapat merusak tank dengan menyasarnya dari atas, di mana di sinilah material tank paling rentan. Sejak Januari 2019, sebanyak 5.000 rudal Javelin telah ditembakkan dalam berbagai peperangan.

Sistemnya dibekali dengan pelacak infra merah dan dapat mencapai ketinggian maksimum 150 meter. Rudal ini dapat pula digunakan untuk menghancurkan gedung atau bahkan helikopter.

Harga sistem Javelin terhitung sangat mahal. Satu unit sistem peluncurannya pada tahun 2002 dibanderol USD 126 ribu (Rp 1,8 miliar) dan setiap rudalnya berharga USD 78 ribu (Rp 1,1 miliar).

Simak Video 'Bantu Ukraina, NATO Kerahkan Pasukan di Darat-Laut-Udara':






(fyk/fay)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork