Kiprah Ainun Najib di Dunia Teknologi yang Bikin Jokowi Kepincut
Hide Ads

Kiprah Ainun Najib di Dunia Teknologi yang Bikin Jokowi Kepincut

Tim - detikInet
Senin, 31 Jan 2022 19:45 WIB
Ainun Najib (Dok. Linkedin Ainun Najib)
Ainun Najib. Foto: Ainun Najib (Dok. Linkedin Ainun Najib)
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta PBNU mau 'membajak' seorang praktisi teknologi di bidang data sains, Ainun Najib, dari perusahaan Singapura. Seperti apa sepak terjang Ainun Nadjib?

Dikutip dari situs NU.or.id, Ainun Najib adalah seorang warga Nahdlatul Ulama (NU) kelahiran Gresik, Jawa Timur, 20 Oktober 1985.

Prestasinya di bidang sains dan teknologi terasah sejak bersekolah di SMAN 5 Surabaya. Ketika itu, ia meraih penghargaan honorable mention setelah menjadi anggota tim Indonesia dalam Olimpiade Informatika Asia-Pasifik 2003.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia kemudian melanjutkan pendidikan sarjana di Universitas Teknologi Nanyang (NTU) Singapura, jurusan Teknik Komputer. Ainun bahkan pernah mewakili NTU dalam perlombaan pemrograman perguruan tinggi internasional atau ACM ICPC pada 2006-2007, bersama dua mahasiswa Indonesia lainnya. Tim tersebut menjuarai ACM ICPC level regional Asia di Teheran, Iran, pada 2006.

Usai lulus dari NTU, ia bergabung dengan IBM Singapura sebagai software engineer. IBM sendiri adalah raksasa teknologi asal Amerika Serikat. Kini, ia menjabat sebagai Head of Analytics, Platform & Regional Business di Grab Singapura.

ADVERTISEMENT

Selain itu, nama Ainun Najib dikenal karena ikut menginisiasi gerakan pemantauan data KawalPemilu hingga KawalCOVID.

KawalPemilu antara lain menonjol pada Pemilihan Umum 2014 silam. KawalPemilu berhasil mencuri panggung berkat hasil perhitungan suara yang dikeluarkan tiga hari setelah pencoblosan. Meski bekerja cepat, terbukti KawalPemilu bukanlah situs abal-abal.

Hasil data rekapitulasi suara KawalPemilu rupanya hanya berbeda tipis dari perhitungan manual Komisi Pemilihan Umum (KPU). "Saat itu cuma beda 0,14 persen, suara yang didapat Prabowo sedikit lebih tinggi dari pada versi KPU," Ainun Najib, salah satu pendiri KawalPemilu, menuturkan kepada detikX pekan lalu.

Tidak heran jika awalnya ada pula pihak yang meragukan kredibilitas KawalPemilu. Otak dibalik situs pengawas pemilu ini sebelumnya tidak pernah kelihatan batang hidungnya. Mereka tidak punya markas maupun kantor. Mereka hanya bekerja di balik layar komputer.

Dari lima orang pendiri KawalPemilu yang dijuluki Pandawa Lima, tokoh kisah Mahabharata, hanya Ainun Najib yang sering tampil di depan publik. Sedangkan pendiri lainnya tersebar di berbagai negara. Ada yang bekerja di Belanda, Jerman, sampai Amerika Serikat. Di Pemilu 2019, KawalPemilu kembali melakukan misi yang sama.




(fyk/fyk)