Grab Pamer Foto Mitra Grab Indonesia di Times Square New York

Inkana Izatifiqa R Putri - detikInet
Selasa, 07 Des 2021 11:20 WIB
Anthony Tan and Tan Hooi Ling, co-founders of Grab merayakan pencatatan perdana bersama para mitra pada Kamis (2/12) (Foto: Grab Indonesia)
Jakarta -

Grab mencatatkan saham perdananya pada bursa saham National Association of Securities Dealers Automated Quotations (NASDAQ) dengan kode emiten 'GRAB'.

Momen ini ditandai dengan seremoni 'bel pembukaan' di Singapura bersama para karyawan dan mitra, serta merchant, Kamis Grab pada Kamis (2/12). Merayakan resminya melantai di bursa saham Amerika Serikat, Grab juga menampilkan foto perwakilan mitra pengemudi GrabBike dan agen GrabKios asal Indonesia di Menara NASDAQ, New York, Amerika Serikat.

"Penting bagi kami untuk tidak melupakan apa yang menjadi pondasi dari semua yang telah dibangun. Semangat dan kerja keras para Grabbers untuk melayani mitra kami selaras dengan dedikasi mitra kami dalam melayani pelanggan. Karena itulah kami memilih untuk mengadakan seremoni ini di lokasi yang dekat dengan kami. Di sini, di tengah-tengah komunitas kami, berbagi momen bersama menuju babak baru perjalanan Grab," ujar Group CEO and Co-founder, Grab, Anthony Tan, dikutip Selasa (7/12/2021).

Cahyo Widodo (43) dan Bonar Bangun Simanjuntak (32) merupakan dua mitra penyandang disabilitas yang menjadi inspirasi dalam memanfaatkan teknologi dan memajukan ekonomi digital. Anthony mengatakan para mitra merupakan garda terdepan untuk mendukung mobilitas, serta mengantarkan makanan dan kebutuhan harian, terutama di masa pandemi. Para mitra ini juga telah memanfaatkan layanan digital pada aplikasi Grab untuk memperoleh pendapatan dan mengembangkan bisnisnya.

Foto-foto mitra Grab termasuk dari Indonesia terpajang di Times Square, New York seiring melantainya Grab di bursa saham NASDAQ (Foto: Grab Indonesia)

Widodo, penyandang disabilitas tuna daksa, merupakan seorang penjahit dan pemilik warung kelontong di Salatiga, Jawa Tengah. Sebagai kepala keluarga, ia berupaya untuk mengembangkan warung konvensional miliknya dengan bergabung sebagai agen GrabKios pada 2017.

Sejak memanfaatkan teknologi, Warung Vanessa Cell miliknya tidak hanya berjualan pulsa, namun juga melayani transaksi masyarakat seperti transfer uang, pembelian token listrik, pembayaran BPJS dan PDAM serta pengisian saldo mitra pengemudi Grab.

Berkat bergabung menjadi mitra Grab, Widodo menyebut penghasilannya pun mengalami peningkatan. Bahkan, ia juga dapat mewujudkan mimpi dirinya dan keluarganya.

"Saya sangat senang dapat menjadi bagian di hari bersejarah ini. Sebelum bergabung dengan Grab, sebagai seorang penjahit dan pemilik warung saya belum mengetahui manfaat dari teknologi dan butuh waktu sampai akhirnya berhasil menggunakan aplikasi GrabKios. Namun, saya tetap semangat dan inilah yang menjadi langkah awal berkembangnya usaha saya," ungkap Widodo.

Penghasilan meningkat hingga 70%, dapat merenovasi warung dan rumah hingga membeli motor untuk saya dan istri. Saya pun akhirnya bisa mulai menabung demi mewujudkan cita-cita anak saya menjadi dokter gigi. Selamat kepada Grab dan semoga dapat terus berinovasi dan menginspirasi lebih banyak orang untuk meraih mimpi," imbuhnya.

Bonar, mitra teman tuli yang berkarya bersama Grab (Foto: Grab Indonesia)

Sementara itu, Bonar merupakan teman tuli pertama di Bandung yang menjadi mitra pengemudi GrabBike pada 2017. Melalui teknologi, bapak dua orang anak ini membuktikan bahwa teman tuli juga bisa produktif, serta berkarya untuk diri sendiri, keluarga dan masyarakat.

"Dengan menjadi mitra pengemudi GrabBike, saya dapat menginspirasi teman-teman disabilitas lainnya untuk memanfaatkan teknologi dan bergabung dengan Grab. Harapannya, Grab dapat semakin berkembang agar bisa mengajak lebih banyak lagi mitra dari komunitas disabilitas di Indonesia untuk berkarya," pungkas Bonar.



Simak Video "Grab Indonesia Tambah Armada 1.000 Mobil Listrik"

(ncm/ega)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork