Pencipta Bitcoin yang Misterius Duitnya Tembus Rp 996 Triliun

Siapa pencipta Bitcoin sosoknya masih misterius, hanya dikenal dengan nama Satoshi Nakamoto. Namun diestimasi ia punya banyak uang lantaran menyimpan banyak Bitcoin, yang terus menanjak nilainya.

Seperti dikutip detikINET dari Independent, saat ini kekayaan bersih Nakamoto diperkirakan USD 73 miliar atau sekitar Rp 996 triliun, menjadikannya orang paling kaya ke-15. Kabarnya, dia memegang antara 750 ribu sampai 1 juta Bitcoin.

Harga Bitcoin mencapai titik tinggi bulan ini, di atas USD 68 ribu. Bahkan ada proyeksi bahwa mata uang kripto terfavorit ini akan tembus harga USD 100 ribu menjelang akhir tahun ini.

Nakamoto mendeskripsikan visinya tentang mata uang digital di tahun 2008, sebelum meluncurkannya beberapa bulan kemudian di Januari 2009. Setelah berkolaborasi dengan developer lain selama 2 tahun, dia menghilang sampai saat ini.

Beberapa dompet Bitcoin yang diyakini adalah milik Nakamoto tidak tersentuh, di mana isinya terus melonjak. Siapa Nakamoto sampai saat ini masih menjadi tanda tanya besar.

Pada tahun 2014 lalu ada seorang bernama Dorian Nakamoto yang disebut oleh Newsweek sebagai pencipta Bitcoin. Namun tuduhan tersebut tak terbukti, dan Dorian mengeluarkan hak jawabnya dengan menyebut bahwa ia bukanlah pencipta Bitcoin.

Tahun 2015, rumah seseorang yang diduga sebagai pencipta Bitcoin digeruduk kepolisian federal Australia. Rumah itu ditempati pebisnis Australia bernama Craig Steven Wright, yang namanya mendadak naik daun setelah diberitakan Wired dan Gizmodo. Dua media itu menyebut Wright kemungkinan adalah identitas asli Satoshi Nakamoto, nama pencipta Bitcoin.

Wright sendiri adalah seorang warga negara Australia, ahli engineering komputer, dosen, wiraswasta, dan seorang yang mempunyai banyak gelar akademik serta banyak perusahaan yang terhubung dengan namanya.

Belakangan, tepatnya pada tahun 2019, bahkan ia mengaku benar-benar sebagai pencipta Bitcoin dan mengancam akan memperkarakan siapapun yang menjulukinya sebagai pembohong. Namun banyak yang menilai Wright belum punya bukti kuat.