Kampung YouTuber

Inspirasi Kampung YouTuber, Cuan dan Diganjar Penghargaan Kemensos

Arbi Anugrah - detikInet
Kamis, 10 Jun 2021 12:11 WIB
Siswanto alias Siboen, perintis Kampung Youtuber (Foto: Arbi Anugrah/detikcom)
Banyumas -

Kampung YouTuber di Banyumas adalah bukti nyata bahwa konten kreatif bisa jadi pekerjaan yang menjanjikan di pedesaan. Inilah kisah inspiratif Siboen.

Pagi menjelang siang kabut tipis masih tersisa di jalanan Desa Kasegeran, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas. Berjarak sekitar 17 kilometer dari Kota Purwokerto, kampung itu kini lebih dikenal sebagai Kampung YouTuber.

Bagaimana tidak, saat ini hampir mayoritas pemuda dan masyarakat di desa tersebut beralih profesi menjadi pembuat konten YouTube. Dari sebelumnya hanya buruh kasar dan pedagang dengan pendapatan pas-pasan, kini setidaknya mereka bisa mendapatkan penghasilan Rp 5 juta hingga Rp 15 juta perbulannya.

Semua itu tidak terlepas dari bimbingan Siswanto (38), atau yang lebih dikenal dengan nama Siboen. YouTuber dengan jumlah subscribers lebih dari 1,2 juta ini selalu berbagi ilmunya untuk para pemuda di desanya yang berkeinginan untuk berubah.

Bahkan, dirinya baru saja menerima penghargaan dari Menteri Sosial Tri Rismaharini pada Sabtu (5/6) lalu, sebagai lulusan Panti Rehabilitasi Antasena Magelang.

"Kemarin tepatnya tanggal 5 Juni 2021 saya diundang oleh Kemensos untuk hadir disana sebagai lulusan berprestasi, pada waktu tahun 2000 saya lulusan terbaik di Antasena. Saat ditelepon pengurus panti (untuk hadir) saya sempat menolak, tapi begitu Bu Menteri telepon, saya langsung menerima," kata Siboen, Senin (7/6/2021) lalu.

Dia pun mengungkapkan rasanya bertemu Menteri, dimana ada rasa malu karena sebagai alumni Panti Rehabilitasi Antasena. Panti tersebut memang dikhususkan bagi anak-anak nakal.

"Ada rasa malu karena alumni Antasena, diakui atau tidak tetap ada rasa malu. Namanya alumni panti rehabilitasi, logika manusia manapun pasti ada rasa malu," ujarnya.

Namun Siboen kini merasa bangga atas sebuah hasil dan prestasi yang ia dapat. Dia bisa melampaui ekspektasi masyarakat sebagai lulusan panti rehabilitasi, namun bisa sukses menjadi kreator konten dan tokoh penggerak para pemuda desa untuk menggeluti bidang yang sama dan melahirkan Kampung YouTuber.

"Saya diakui atau tidak ya pasti saya nakal juga. Namun tidak sebagaimana ekspektasi orang tentang balai rehabilitasi. Tapi saya tetap bangga dengan Antasena, karena itu ada untuk memperbaiki dan juga untuk mengembangkan," ujarnya.

Kisah Siboen menjadi YouTuber dan membuat Kampung YouTuber adalah perjuangan penuh keringat dan air mata, belum lagi cibiran masyarakat pada awalnya. Bagaimana kisah lengkapnya? Tunggu cerita selanjutnya tentang Kampung YouTuber!



Simak Video "Video: Dear Kreaton Konten, Tolong Jangan Rusak Citra Kampung Adat Baduy"

(arb/fay)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork