Kecolongan 9 Kasus dalam 2 Hari, Australia Wajib Masker Lagi
Hide Ads

Kecolongan 9 Kasus dalam 2 Hari, Australia Wajib Masker Lagi

Aisyah Kamaliah - detikInet
Kamis, 27 Mei 2021 12:00 WIB
Shoppers wear masks as they walk around a shopping precinct in Sydney, Australia, Sunday, Jan. 3, 2021. Masks have been made mandatory in shopping centers, on public transport, in entertainment venues such as a cinema, and fines will come into effect on Monday as the state government responds to the COVID-19 outbreak on Sydneys northern beaches, which is suspected to have also caused new cases in neighboring Victoria state. (AP Photo/Mark Baker)
Warga Sydney tampak memakai masker di tempat umum. (Januari 2021) Foto: AP Photo/Mark Baker
Jakarta -

Australia kecolongan sembilan kasus COVID-19 dalam dua hari. Secara tegas, Australia wajibkan pemakaian masker dan pembatasan sosial. Kota terbesar kedua di Australia, Melbourne, menerapkan kembali pembatasan COVID-19 karena pihak berwenang masih mencari tahu penyebab dan asal muasal timbulnya kasus baru ini. Kasus baru COVID-19 ini juga mendorong Selandia Baru menghentikan travel bubble dengan negara bagian Victoria.

Di tengah kekhawatiran cluster, yang telah berkembang menjadi sembilan kasus dalam dua hari, Victoria memberlakukan pembatasan sosial dan mewajibkan masker wajah di hotel, restoran, dan tempat dalam ruangan lainnya mulai pukul 18.00 sore (08.00 GMT) pada hari Selasa hingga 4 Juni.

Dikutip dari Devdiscourse, Kamis (27/5/2021) sebelumnya negara bagian Victoria sudah berhasil mencatat rekor nol kasus selama hampir tiga bulan dan membuat Selandia Baru membuat kesepakatan perjalanan antar negara lebih kendor. Secara total, Australia mencatat sebanyak 30.000 kasus dan 910 kematian sejauh ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ribuan orang di Melbourne telah diperintahkan untuk mengisolasi diri dan menjalani tes COVID-19. Pihak berwenang bahkan sudah memperingatkan lima juta penduduk Melbourne untuk bersiap menghadapi lebih banyak kasus positif dalam beberapa hari ke depan. Pihak berwenang turut mendesak warga Victoria untuk divaksinasi.

"Saat ini ada jutaan warga Victoria yang memenuhi syarat untuk divaksinasi. Mereka seharusnya tidak menunggu besok, mereka tidak boleh menunggu minggu depan. Mereka harus bergerak sekarang dan mendapatkan vaksinasi," James Merlino, penjabat perdana menteri negara bagian Victoria.

ADVERTISEMENT

Netizen pun beramai-ramai merespon hal ini. Beberapa orang mendukung apa yang dilakukan orang-orang di Australia dalam menangani masalah COVID-19.

Victoria adalah negara bagian yang paling terpukul selama gelombang kedua akhir tahun lalu, terhitung sekitar 70% dari total kasus dan 90% kematian di Australia. Negara bagian terpadat kedua di negara itu, hanya mengendalikan wabah setelah menjalankan salah satu penguncian terpanjang dan terketat di dunia.




(ask/fay)