Bill Gates merupakan salah satu orang paling berpengaruh di dunia. Ada sederet bukti yang mengukuhkannya sebagai salah satu orang terhebat yang pernah ada.
Nama Bill Gates masuk daftar Heroes & Icons untuk TIME 100 tahun 2004 merujuk dari laman resminya. Ia juga masuk dalam daftar di tahun 2005 dan 2006. Pada tanggal 2 Maret 2005, Ratu Inggris mengangkat Gates sebagai seorang ksatria, khususnya 'Knight Commander of the Most Excellent Order of the British Empire'.
Tak sampai di sana, suami dari Melinda Gates ini juga masuk di dalam daftar orang paling berpengaruh sepanjang abad ke-20.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Versi Forbes, Gates pun selalu hadir dalam jajaran orang paling kuat. Namanya tidak pernah absen dari tahun 2009-2018. Khususnya di 2012, ia sampai berada di posisi ke-4.
Belum lagi gelar kehormatan dari berderet universitas bergengsi yang menghampirinya. Gates telah menerima gelar doktor kehormatan dari Nyenrode Business Universiteit (2003), KTH Royal Institute of Technology (2002), Waseda Unversity (2005), Tsinghua University (2007), Harvard University (2007), Karolinska Institute (2007), dan Cambridge University (2009). Dia juga menjadi wali kehormatan Peking University pada tahun 2007.
Bukti lainnya? Tentu saja upayanya untuk memberikan dukungan terhadap program vaksinasi yang dipenuhi konspirasi. Gates memang vokal menyuarakan soal kepentingan kesehatan publik, ia juga mendirikan Bill & Melinda Gates Foundation yang khususnya bergerak di bidang kesehatan. Nama Gates diseret bersama dr Anthony Fauci yang menjabat sebagai Chief Medical Advisor Presiden Amerika Serikat.
Belum lagi ramalannya soal kapan dunia kembali normal setelah pandemi COVID-19 menghantam, prediksinya mendapatkan banyak perhatian orang. Padahal, melansir Indian Television, ramalan Bill Gates soal kapan akhirnya pandemi COVID-19 sebenarnya juga sama dengan sederet top CEO dunia.
Survei yang diinisiasi oleh KPMG pada 500 CEO di 11 negara (Australia, Kanada, China, Prancis, Jerman, India, Italia, Jepang, Spanyol, Inggris, dan Amerika Serikat) menunjukkan hasil seperti berikut. 45% CEO percaya bahwa kehidupan norlmal tidak akan terwujud pada tahun ini dan kemungkinan akan berlangsung di 2022.
Alasannya mirip-mirip Bill Gates, distribusi vaksin yang kurang maksimal menjadi penyebab para CEO menyebut akhir tahun 2022 sebagai ujung dari pandemi.
(ask/afr)