Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (Pandi) menyebutkan bahwa domain .id makin dilirik. Bila dibandingkan dari 2019, di 2020 ada pertumbuhan 37,94%.
Pandi memaparkan bahwa di 2019, nama domain .id yang terdaftar dari 352.905 nama domain menjadi 486.814 nama domain di 2020, yang mana kenaikannya mencapai 113.909 nama domain.
Melihat data pertumbuhan tersebut, Pandi menyimpulkan bahwa domain .id yang merupakan nama domain lokal semakin dilirik dan diminati masyarakat yang tak hanya dari Indonesia, tapi juga dari mancanegara. Sebagai informasi dari total nama domain di atas, 453.100 nama domain yang didaftarkan pengguna Indonesia dan 33.714 nama domain dari luar negeri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pencapaian kami di tahun 2020, tidak luput dari mindset percepatan transformasi digital yang mengharuskan kita untuk beradaptasi dengan situasi anomali," kata Ketua Pandi Yudho Sucahyo, Minggu (31/1/2021).
Pandi, disampaikan Yudho, menargetkan 523.213 nama domain .id, baik dari lokal maupun mancanegara yang terdaftar pada tahun 2021.
Tahun 2020 yang diterjang pandemi COVID-19, Pandi mencoba beradaptasi dengan melancarkan strategi kerja sama dengan tiga registar baru dan memiliki total 22 registar.
Disebutkan pula, peningkatan jumlah nama domain .id buah hasil Pandi memperkuat keamanan dan menanggulangi phising. Dalam praktiknya, Pandi berkolaborasi dengan komunitas lokal dan internasional.
Pandi selaku registri .id berhasil mengembangkan Sistem Registri Mandiri (SRM) yang diyakini terpercaya dan tidak tergantung pada pihak lain dalam pengelolaan sistem registri.
Di sisi lain, Pandi pun berupaya melestarikan hasil budaya nenek moyang dengan melakukan digitalisasi aksara nusantara. Sejauh ini ada tujuh aksara daerah, yaitu Jawa, Sunda, Bugis (Lontara), Rejang, Batak, Makassar, dan Bali menuju tahap digitalisasi dengan mendaftarkan ke lembaga internet dunia, yakni Internet Corporation for Assigned Names and Numbers (ICANN).
"Dengan kemampuan beradaptasi yang dilakukan oleh seluruh jajaran organisasi Pandi, kami optimis untuk mengusung depan Pandi dengan target meraih standar baru, yaitu menuju registri kelas dunia," ungkap Yudho.
(agt/afr)