Berbagai media massa di Amerika menemukan fakta bahwa penyerbuan massa pendukung Donald Trump ke Gedung Capitol diatur pakai media sosial. Siapa otaknya?
Media massa di AS mulai dari The New York Times sampai USA Today melakukan pengusutan bagaimana kerusuhan di Gedung Capitol, Washington, AS digerakkan. Dilansir dari The New York Times, Kamis (7/1/2021) terungkap adanya komando aksi lewat akun medsos gerakan sayap kanan seperti Gab dan Parler.
Komando ini mencakup rute aksi sampai perkakas yang perlu dibawa untuk mendobrak pintu. Bahkan ada yang memposting membawa pistol ke Gedung Capitol tempat Kongres bersidang untuk pengesahan kemenangan Joe Biden sebagai Presiden AS.
Gerakan lain seperti QAnon dan Proud Boys bahkan sudah menyiapkan aksi dan merekrut massa lewat medsos sejak beberapa bulan sebelumnya. Akun medsos mereka saat ini terpantau memposting aksi-aksi massa di dalam Gedung Capitol setelah menerobos masuk.
"Demonstrasi ini adalah akibat nyata dari echo chamber, bahwa orang-orang ini bertindak karena yakin pemilu dicurangi," kata Renee DiResta, peneliti Stanford Internet Observatory.
USA Today juga menemukan ada komando 'Bakar Washington DC' oleh kelompok ekstremis kanan Boogaloos lewat Twitter. Di Reddit juga ada provokasi dari akun pendukung Trump, TheDonald untuk melakukan kekerasan.
Di Facebook juga ramai propaganda bahwa polisi membela kelompok Antifa yang anti Trump dan Antifa menyusup ke massa Trump di Gedung Capitol. Massa juga diminta membawa semprotan merica, gas air mata, pentungan, alat kejut listrik dan pisau.
Akun Facebook lain yang memobilisasi massa adalah Red-State Secession yang menyusun 'daftar musuh' berupa nama-nama anggota Kongres. Atas aneka provokasi ini, Facebook mengambil tindakan dengan penghapusan postingan.
Simak Video "Massa Anti-Trump Unjuk Rasa di Times Square AS"
[Gambas:Video 20detik]
(fay/fyk)