Bocah 6 Tahun Ini Habiskan Rp 225 Juta Buat Main Game
Hide Ads

Bocah 6 Tahun Ini Habiskan Rp 225 Juta Buat Main Game

Josina - detikInet
Senin, 14 Des 2020 20:00 WIB
Apple memperbarui lini produk iPad, yakni varian mini dari iPad Pro dengan ukuran 9,7 inch.
iPad. Foto: GettyImages
Amerika Serikat -

Dalam beberapa tahun terakhir Apple telah menerapkan langkah-langkah pencegahan yang memungkinkan orang tua dapat memberlakukan batasan pada perangkat yang digunakan anak mereka seperti iPhone dan iPad, untuk membatasi pengeluaran uang untuk pembelian dalam aplikasi (in-app purchases).

Sebab memang sudah banyak kejadian di mana anak-anak yang menggunakan perangkat tersebut tanpa sadar telah menghabiskan uang untuk koin di sebuah game.

Akan tetapi sayangnya Jessica Johnson seorang broker perumahan di Connecticut, Amerika Serikat, tidak menerapkan langkah tersebut. Akibatnya, putranya George Johnson yang masih berusia 6 tahun membuat tagihan kartu kreditnya membludak hingga mencapai USD 16 ribu atau sekitar Rp 225 jutaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti dilansir detiKINET dari Ubergizmo, diketahui George melakukan pembelian pada game Sonic Forces untuk memperoleh koin saat ia getol bermain sepanjang musim panas 2020.

Awal mulanya, ia membeli paket booster seharga USD 1,99 sebelum beralih ke paket USD 99,99 yang lebih mahal. Dan hanya dalam hitungan satu hari saja sudah ada 25 tagihan dengan total lebih dari USD 2.500.

ADVERTISEMENT

Jessica sendiri awalnya mengira bahwa tagihan tersebut adalah transaksi penipuan dan kemudian ia menghubungi bank kartu kreditnya. Namun pihak bank mengatakan bahwa transaksi itu nyata dibuat dan ia diminta untuk menghubungi Apple.

Pihak Apple pun memberitahunya bahwa pembeli dalam aplikasi tersebut melakukannya di dalam game. Baru saat itulah ia menyadari bahwa semua itu dilakukan oleh putranya.

Namun sayangnya Jessica dinilai terlambat untuk melaporkan tersebut karena ia tidak menelepon Apple dalam waktu 60 hari sejak transaksi. Apple pun menolak untuk mengembalikan uang tersebut. Meskipun dia sangat kesal dengan putranya, dia percaya bahwa kesalahan ada pada Apple.

"Anak saya tidak mengerti bahwa uang itu asli. Bagaimana dia bisa? Dia memainkan permainan kartun di dunia yang dia tahu tidak nyata. Mengapa uang itu nyata baginya? Itu akan membutuhkan lompatan kognitif yang besar," kata Jessica.

Melansir dari Apple Insider, Johnson mengakui tidak mengambil tindakan pencegahan untuk mengunci akun tersebut, tetapi mengklaim karena ia tidak tahu tentang hal tersebut.

"Jelas, jika saya tahu ada pengaturan untuk itu, saya tidak akan membiarkan anak saya yang berusia 6 tahun menghabiskan hampir USD 20.000 untuk biaya cincin emas virtual," tambah Jessica..

"Orang dewasa mana yang akan menghabiskan USD 100 untuk peti koin emas virtual?" tambahnya lagi.

Apple sebenarnya telah menawarkan sejumlah opsi kontrol orang tua selama bertahun-tahun untuk mengelola akses anak, termasuk membatasi pembelian dan akses ke aplikasi. Kontrol serupa juga tersedia di macOS.




(jsn/fyk)