'The Social Dilemma' Bikin Takut, Pengguna Medsos Hapus Facebook Cs
Hide Ads

'The Social Dilemma' Bikin Takut, Pengguna Medsos Hapus Facebook Cs

Rachmatunnisa - detikInet
Senin, 21 Sep 2020 15:20 WIB
The Social Dilemma
Film The Social Dilemma (Netflix)
Jakarta -

Sejumlah pengguna media sosial (medsos) dibuat galau bahkan takut setelah menonton film dokumenter terbaru yang dirilis Netflix berjudul "The Social Dilemma". Ada yang berpikir ulang apakah mereka perlu punya akun atau tidak. Sebagian lainnya bahkan langsung memutuskan untuk menghapus Facebook dan medsos lainnya setelah menonton film tersebut.

Tayangan berdurasi kurang lebih 90 menit itu membahas kelemahan platform medsos lewat wawancara para senior di Silicon Valley. Mereka dulunya bekerja di perusahaan teknologi mulai dari Facebook, Google, Instagram, dan sejumlah platform lainnya.

Dalam banyak hal, mereka menyuarakan peringatan pada aplikasi yang mereka. Salah satu mantan eksekutif Facebook bernama Tim Kendall, saat ditanya tentang apa yang paling membuatnya khawatir, dia mengatakan: "Dalam waktu singkat, yang paling saya khawatirkan adalah terjadinya perang saudara."

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setiap orang harus menonton film dokumenter The Social Dilemma di Netflix, kemudian membuat perubahan yang diperlukan," tulis seorang pengguna Twitter.

Setelah ramai film ini dibahas, medsos dibanjiri orang-orang yang mengaku menjadi galau. Banyak yang mengatakan bahwa mereka ingin menghapus akun medsos mereka setelah menonton film tersebut. Facebook dan Instagram tampaknya yang paling sering disebut karena paling banyak jumlah penggunanya.

ADVERTISEMENT

"Malam ini saya menghapus Facebook dan mematikan notifikasi dari Twitter, Instagram dan LinkedIn. Saatnya mengambil kendali atas pikiran kita," sambungnya.

Pengguna Twitter lainnya mengatakan, "Baru saja menonton film ini dan segera menghapus #Facebook dan #Instagram. Penting untuk ditonton untuk memahami manipulasi."

The Social Dilemma saat ini sedang populer ditonton banyak orang dan masuk dalam trending Netflix. Dikutip dari CNBC, koran The Independent Inggris memujinya sebagai film dokumenter paling penting di zaman sekarang.

"The Social Dilema memberi pemahaman yang terang benderang bagaimana perusahaan teknologi mempengaruhi pemilu nasional, bagaimana 'follow' miliaran orang di internet bertujuan menayangkan iklan bertarget kepada mereka dan menghadirkan fitur yang mendorong kecanduan," tulis The Independent.

Menanggapi hal ini, Facebook yang juga memiliki Instagram, menolak berkomentar saat ditanya apakah mereka khawatir tayangan Netflix yang sedang trending ini bakal mempengaruhi reaksi pengguna potensial.

Sebaliknya, Facebook menyebutkan sejumlah upaya edukasi penggunaan medsos secara sehat yang dilakukannya dengan meluncurkan Instagram Wellness Guides pada Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia. Tahun lalu Facebook juga merilis filter Stories 'Let's Talk' di Facebook dan Messenger yang didesain untuk merangkul teman yang mengalami gejala depresi atau kesehatan mental agar mendapatkan dukungan.

Sementara Google yang dalam film ini juga sering disebut-sebut karena kepintaran algoritmanya punya dampak negatif pada pengguna, menolak berkomentar.

Selanjutnya: Kritikan The Social Dilemma Hanya Menakut-nakuti

Kritikan untuk The Social Dilemma

Sementara banyak orang yang menyarankan teman atau keluarga mereka menonton The Social Dilemma, kemunculan film ini juga bukannya tanpa kritik. Sejumlah pengamat menilai film ini hanya memunculkan ketakutan dan tidak punya solusi.

"Saya pikir ini lucu, betapa manipulatif dan menyesatkannya (film tersebut). Saya rasa ini tidak akan ada pengaruhnya pada Facebook dan Instagram," kata analis teknologi Benedict Evans.

Timothy Armoo, Chief Executive Fanbytes, sebuah perusahaan yang membantu brand beriklan melalui video di medsos mengatakan, ketakutan yang dibahas di The Social Dilemma bukanlah hal yang baru dan sudah diketahui banyak orang.

"Orang-orang yang lebih tua mungkin akan berpikir ulang, terutama bagi para orangtua. Tapi anak-anak milenial dan Gen Z, saya rasa mereka tidak akan peduli," ujarnya.

Pendapat ini mungkin ada benarnya. Apalagi jika menengok ke belakang, perusahaan seperti Facebook sudah terlatih ditempa badai. Raksasa jejaring sosial ini paling disorot terkait privasi data, dan dikuliti habis-habisan dalam isu manipulasi Pilpres AS yang memenangkan Donald Trump.

Gerakan 'Delete Facebook' juga sudah ada sebelumnya dan terus terjadi secara berulang ketika ada isu besar. Media di seluruh dunia juga pun berulang kali menulis panduan untuk menghapus akun Facebook. Tapi nyatanya, keuntungan Facebook malah terus tumbuh kuartal demi kuartal, dari tahun ke tahun.

The Social Dilemma bukan film dokumenter pertama yang menyasar isu serupa yang menyorot perusahaan asal Silicon Valley. Pada 2019, Netflix pernah merilis film dokumenter berjudul 'The Great Hack' yang membahas skandal kebocoran data Facebook lewat Cambridge-Analytica.