Anak Mulai Pakai Gadget, Boleh Dibatasi Berapa Jam?
Hide Ads

Anak Mulai Pakai Gadget, Boleh Dibatasi Berapa Jam?

Virgina Maulita Putri - detikInet
Rabu, 22 Jul 2020 07:01 WIB
Top view image of two kids lying on the floor and playing with tablet and smartphone watching movie or gaming. Mockup or template for web or application design.
Anak Mulai Pakai Gadget, Boleh Dibatasi Berapa Jam? Foto: iStock
Jakarta -

Saat anak mulai menggunakan gadget di kehidupan sehari-hari, orang tua pasti bingung bagaimana cara mengontrolnya. Tenang saja, ada patokan yang bisa diikuti untuk menentukan screentime pada anak.

Pendiri Yayasan SEJIWA Deina Haryana mengatakan saat ini dari jurnal-jurnal yang ia baca tidak ada jawaban pasti soal screentime ini. Tapi ia memiliki hitungannya sendiri.

"Saya berani mengatakan kita mulai dari remaja akhir 16-18 tahun soal berapa lama mereka butuh di depan internet," kata Diena dalam webinar Tangkas Berinternet Google, Selasa (21/7/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dalam 24 jam untuk anak-anak di usia ini maksimal screentime-nya adalah empat jam. Harus ada orang tua memiliki satu patokan, empat jam itu sudah banyak sekali," sambungnya.

Diena mengatakan angka ini dihitung dari sisa waktu yang dimiliki anak setelah dikurangi waktu tidur dan belajar. Dari tujuh hingga delapan jam waktu kosong yang dimiliki anak, empat jam di antaranya bisa digunakan untuk menggunakan gadget dan internet.

ADVERTISEMENT

Patokan screentime yang diberikan Diena adalah untuk anak usia 16-18 tahun. Jika usia anak lebih muda dari usia di atas, tentu Diena menyarankan agar durasi penggunaan gadget dalam sehari dikurangi sesuai kebutuhan.

"Anak 2-5 tahun sebaiknya tidak ada gawai sama sekali. nanti 5-6 tahun bolehlah video call dan orang tua tetap harus mendampingi," jelas Diena.

Diena juga mengatakan anak dan orang tua sebaiknya tidak menggunakan gadget di dua ruangan saat berada di rumah, yaitu kamar tidur dan ruang makan. Ia menjelaskan, saat anak menggunakan gadget di dalam kamar tidurnya, ada kemungkinan anak bisa didekati predator yang mengetahui waktu tidurnya.

"Kenapa ruang makan juga kita sebaiknya tidak gunakan gadget, karena ini tempat untuk merayakan keluarga, share apa yang kita lakukan hari ini. Ini supaya orang tua bisa menguatkan koneksi dengan anak," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Hubungan Publik Asia Tenggara Google Asia Tenggara Ryan Rahardjo mengatakan Google memiliki tools digital yang bisa dimanfaatkan orang tua untuk mengatur screentime anak bernama Family Link. Aplikasi ini bisa digunakan untuk memantau penggunaan gadget anak, termasuk durasinya.

"Untuk anak-anak yang duduk di bangku SD dan sudah punya gadget intinya keluarga bisa mengawasi anak di perangkat Android atau Chrombeook. Jadi mereka bisa tetapkan aturan dasar digital," kata Ryan dalam kesempatan yang sama.

"Kegunaan Family Link di sini bisa set timer. Kalau sudah melebihi waktu HP-nya bisa mati sendiri. Ini salah satu cara kita juga di ponsel Android bisa make sure aplikasi apa saja yang dipakai agar memiliki digital wellbeing yang baik," pungkasnya.




(vmp/afr)