Seluruh dunia bahu membahu melawan COVID-19. Seluruh energi dikerahkan untuk memerangi penyakit di masa pandemi ini, termasuk kekuatan teknologi besutan Intel.
Bekerja sama dengan berbagai mitra yang bergerak di bidang kesehatan, sains, dan pemerintahan, Intel berupaya menerapkan teknologinya yang berkaitan dengan manufaktur strategis, transportasi dan inisiatif kesehatan, serta untuk mempercepat penyembuhan penyakit dan meningkatkan layanan kesehatan.
Santosh Viswanathan selaku Managing Director Intel APJ Territory menyebutkan, upaya ini termasuk dalam Pandemic Response Technology Initiative yang diumumkan oleh Intel baru-baru ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Upaya ini memanfaatkan cloud, kecerdasan buatan (AI) dan solusi teknologi berkinerja tinggi untuk mendiagnosis, merawat, dan menyembuhkan pasien COVID-19 dengan lebih baik dan membantu mempersiapkan diri menghadapi pandemi pada masa yang akan datang.
"Ide utamanya adalah kebutuhan di masa pandemi, untuk kesehatan, pendidikan, bisnis, mempercepat pemulihan aktivitas ekonomi agar tetap berjalan, dan lain-lain. Intel menjamah semua itu dan memainkan peranan besar dalam segala aspek dengan teknologinya," kata Santosh dalam wawancara via video conference dengan detikINET.
"Pada dasarnya kami menjalankan apa yang menjadi tujuan utama kami yaitu membuat teknologi yang mengubah dunia, yang memperkaya hidup setiap orang. Itulah yang membuat kami tetap bergerak meski di masa sulit pandemi seperti sekarang," sambungnya.
Dalam kesempatan ini, Santosh juga mengulas secara singkat beberapa teknologi di masa pandemi yang didukung platform dan solusi milik Intel. Setidaknya ada 6 contoh yang disebutkannya.
1. ICU Virtual
Sickbay besutan Medical Informatics Corp. (MIC) di Houston, Texas, Amerika Serikat adalah platform yang ditenagai teknologi Intel. Solusi ini mengubah tempat tidur pasien menjadi tempat tidur ICU virtual dalam beberapa menit, sehingga membantu melindungi pekerja kesehatan dari risiko terpapar virus dengan jarak klinis dan memperluas kapasitas perawatan mereka secara signifikan.
ICU virtual tersebut digunakan di Methodist Houston Hospital, Texas, dan dalam waktu hanya satu hari mampu mendukung pemantauan pasien COVID-19 mereka dan memungkinkan petugas rumah sakit memantau pasien secara virtual tanpa risiko terpapar bahaya di kamar ICU mereka.
![]() |
2. Ventilator
Intel memasok prosesor Cyclone IV FPGA sebagai otak mesin yang mengkoneksikan berbagai sensor pada ventilator CoVent. Ventilator CoVent merupakan kerja sama Intel dengan Dyson dan perusahaan konsultan medis TTP di Inggris.
Ventilator baru yang dirancang fleksibel untuk tempat tidur ini dibuat khusus untuk menjawab permintaan bantuan dari pemerintah AS, dan saat ini masih menunggu persetujuan dari pihak berwenang.
![]() |
3. Diagnosis Penyakit Paru-paru Berbasis AI
Dari negeri sendiri ada PT. Alfabeta Solusi Nusantara yang menjadi IoT Market Ready Solutions (IMRS) Intel pertama di Indonesia. Program IMRS ini adalah platform marketplace yang dikembangkan Intel dan menawarkan solusi IoT berbasis AI, salah satunya untuk diagnosis penyakit paru-paru.
Jadi setelah pasien berkonsultasi dengan ahli paru-paru, mereka akan diminta melakukan pemindaian X-ray pada dada. Kemudian, Decision Support System (DSS) berbasis AI akan menampilkan analisis visual berdasarkan hasil pemindaian X-ray.
Selanjutnya, hasil analisis dikirimkan ke ahli radiologi sebagai referensi pendukung diagnosis, sehingga meningkatkan kecepatan dan akurasi hasil diagnosis penyakit.
![]() |
4. Pemindai Luka 30 Detik
Memanfaatkan Intel RealSense, KroniKare Pte Ltd asal Singapura membuat Wound Scanner atau pemindai luka berbasis AI.
KroniKare adalah alat diagnostik untuk menilai secara otomatis dan mengelola luka kronis. Alhasil, luka dapat dipindai, diukur, dan dideteksi dalam 30 detik.
Teknologi ini juga memungkinkan kesinambungan perawatan yang jauh lebih sederhana dan tanpa gangguan bagi pasien akut dari rumah sakit untuk rehabilitasi ke perawatan di rumah.
5. Pendeteksi Suhu Tubuh
Solusi Intel juga digunakan perusahaan teknologi penglihatan bernama V Series untuk dibenamkan pada thermal scanner atau pemindai suhu tubuh di gedung dan kerumunan.
Tak hanya mendeteksi suhu tubuh sejumlah orang secara bersamaan, AI pada teknologi ini pun mendeteksi orang-orang yang tidak menggunakan masker atau tidak benar memakainya sehingga bisa segera diingatkan.
6. Konsultasi Medis Virtual
Perusahaan teknologi asal Vietnam bernama Lac Viet membangun sistem informasi rumah sakit berupa chat bot dan konsultasi virtual. Solusi ini membuat pasien tidak perlu mengantre panjang dan lebih cepat ditangani setibanya di rumah sakit.
(rns/rns)