Saat ini hampir semua aktivitas bisa dilakukan secara online, termasuk berdonasi. Platform penggalangan dana dan donasi online di Indonesia juga semakin populer, salah satunya Kitabisa.
Kemudahan berdonasi online juga semakin meningkat setelah adanya integrasi dengan layanan dompet digital, seperti Kitabisa yang bekerjasama dengan DANA. Co-founder dan CEO Kitabisa, Alfatih Timur mengatakan integrasi ini mendorong munculnya tren yang disebut micro giving.
"Dengan kehadiran uang elektronik seperti DANA membuat orang berdonasi lebih mudah dan nilai donasinya lebih kecil. Sekarang dengan dompet digital bisa Rp 10.000 atau Rp 20.000," kata pria yang biasa disapa Timmy ini dalam konferensi pers virtual, Rabu (20/5/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi secara nominalnya menurun tapi secara donasi meningkat. Itu merupakan pola yang menarik dengan hadirnya uang elektronik di dunia charity," sambungnya.
Tren ini begitu dirasakan oleh Kitabisa sejak bermitra dengan DANA pada akhir tahun 2019. Hingga saat ini jumlah donasi Kitabisa yang dilakukan lewat DANA telah menembus lebih dari Rp 100.000.
Selama masa pandemi virus Corona, Kitabisa dan DANA juga menyiapkan dua program khusus untuk membantu tenaga medis yang berjuang melawan virus Corona di garda depan.
Program pertama adalah penggalangan dana yang telah menembus Rp 500 juta untuk menyediakan alat pelindung diri bagi tenaga medis. Program lainnya adalah tempat singgah untuk tenaga medis dan petugas rumah sakit yang mungkin sulit untuk pulang ke kediamannya masing-masing.
Baca juga: Aneka Cara Bayar Zakat Online |
Untuk program ini Kitabisa dan DANA bekerja sama dengan organisasi nirlaba Habitat for Humanity dan sudah menyediakan penginapan untuk tenaga medis yang bertugas di RSPAD Gatot Subroto dan RSUD Cengkareng.
"Indonesia adalah salah satu negara paling dermawan di dunia menurut World Giving Index tahun 2018. Mudah-mudahan user DANA yang sudah 40 juta tadi bisa lebih mudah berbagi di hari-hari terakhir Ramadan ini," pungkas Timmy.
(vmp/fay)