Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Resulticks, 83% dari brand-brand di Indonesia telah menyatukan database konsumen mereka, hal ini dinilai sebagai suatu langkah krusial untuk mengukur gerakan pertumbuhan pasar terhadap pendekatan pemasaran omnichannel.
"Di Indonesia, kami menemukan kesempatan yang luar biasa agar brand-brand dapat bertransformasi dengan melibatkan, membuat senang dan memupuk loyalitas dari basis pelanggan yang berbeda-beda," ujar Kulmeet Bawa, Chief Operating Officer and President, JAPAC, Resulticks dalam keterangan yang diterima detikINET.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Indonesia merupakan pasar utama dari proses ekspansi yang kami lakukan, karena negara-negara di Asia Tenggara saat ini terus mengalami pertumbuhan sebagai kekuatan rumah perekonomian global," ujar Redickaa Subrammanian, co-founder and CEO of Resulticks dalam keterangan yang sama.
Adam Bachtiar telah ditunjuk untuk memimpin Resulticks di Indonesia, dengan pengalamannya lebih dari 19 tahun di industri pemasaran, serta bekerja dengan beberapa brand multi-nasional seperti IBM, Cisco Systems, Epson, dan brand lokal seperti TVRI.
"Penggunaan internet, sosial media, perangkat mobile, dan media digital lainnya dalam menyampaikan pesan dari brand-brand tersebut kepada pasar telah meningkat secara signifikan dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. Hal ini berdampak atas level kejenuhan konsumen Indonesia yang juga semakin meningkat terhadap pesan-pesan yang disampaikan tersebut. Ini berarti bahwa brand-brand lokal itu harus melakukan perubahan secara signifikan seiring dengan waktu. Hal inilah yang menyebabkan 90% brand-brand lokal mengklaim bahwa strategi pemasaran secara real-time merupakan prioritas utama untuk mereka di tahun 2019, ucap Adam Bachtiar, Country Sales Manager for Indonesia, Resulticks.
Dengan catatan rekor penghargaan dari Gartner untuk kategori Magic Quadrant for Multichannel Marketing Hubs selama tiga tahun berturut-turut, Resulticks merupakan solusi tepat bagi pasar di Indonesia, yang menunjukkan bahwa brand-brand lokal tersebut, berdasarkan hasil survei, telah menempatkan keterbatasan teknologi dan kurangnya integrasi data terhadap sistem sebagai dua tantangan utama dalam dunia pemasaran yang mereka hadapi.
Para pelaku pasar tersebut dapat mengunduh laporan secara penuh di resulticks.com, dengan judul, The Omnichannel Imperative, agar mendapatkan informasi yang lebih detil mengenai kesiapan omnichannel perusahaan di Asia Tenggara berdasarkan 345 bisnis yang ada di wilayah tersebut.
Dengan jangkauan omnichannel dari Resulticks, brand-brand dapat mengkoordinasikan program kampanye pemasaran mereka ke seluruh channel yang relevan, termasuk sosial media, email, platform eCommerce, aplikasi mobile, SMS serta asisten digital.
Resulticks juga dapat mengintegrasikan kampanye dengan menjembatani jarak antara channel offline dengan menggunakan teknologi seperti QR code dan pemancar lokasi serta menggunakan data pelanggan yang kuat.
Resulticks juga dapat memperkuat kemampuan manajemen data pelanggan dengan didukung oleh kecerdasan buatan (AI) serta mesin pembelajaran demi membantu brand dalam memenuhi kebutuhan pelanggan serta interaksi individual dengan konsumen secara real-time.
(asj/asj)