Dikutip detikINET dari CNN, Robin adalah pendiri dan CEO Baidu, mesin pencari yang sering dijuluki Google-nya China yang dominan dipakai di Negeri Tirai Bambu. Dia berbicara tentang kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) serta kendaraan terkoneksi di Beijing.
Nah, pria asing yang memakai kaos hitam dan berasal dari kalangan hadirin tiba-tiba naik ke panggung membawa botol air. Lantas, ia menyiramkannya ke kepala Robin Li sehingga basah kuyup.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Walaupun begitu, Robin tidak bereaksi emosional atau berlebihan. Ia terlihat sedikit kaget dan hanya bertanya "Apa masalahmu?".
Setbacks always lie on the road of advancing #AI, #Baidu Founder Robin Li Yanhong said at a conference in Beijing, after a man rushed to the stage to splash water on his face. #BaiduCreate2019 pic.twitter.com/cEIwDvD9IY
β Global Times (@globaltimesnews) July 3, 2019
"Seperti yang Anda lihat, semua jenis hal-hal yang tak terduga mungkin terjadi dalam perkembangan AI ke depan. Tapi keteguhan kami takkan berubah. Kami sangat yakin AI akan mengubah kehidupan tiap orang," katanya kemudian dan meneruskan acara seperti biasa.
Tidak jelas siapa pria yang menyiram air itu dan apa motifnya. Pihak Baidu tidak mau berkomentar lebih jauh.
Baidu dan Robin memang sudah cukup lama jadi sasaran kemarahan publik terkait hasil pencarian yang terkadang merugikan. Pada tahun 2016, mereka menghadapi protes keras ketika seorang mahasiswa China meninggal karena mengikuti saran pengobatan dari hasil pencarian Baidu.
Di sisi lain, mereka mengalami kerugian USD 47 juta pada laporan keuangan terbarunya karena bisnis iklan online melemah. Itu merupakan kerugian pertama yang dialami Baidu sejak IPO di tahun 2005.
Saat ini, Baidu fokus di bisnis AI dengan investasi miliaran dolar dan mengembangkan mobil otomatis. Mereka juga masih menguasai 70% market share mesin cari di China.
(fyk/krs)












































