Akun-akun yang dibobol juga dijual oleh hacker tersebut melalui sebuah website dengan harga USD 0,1 (sekitar Rp 1.500) per akun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Berdasarkan investigasi sejauh ini, kami percaya informasi ini diperoleh lewat ekstensi browser jahat yang dipasang lewat Facebook," kata VP of Product Management Facebook, Guy Rosen, seperti dikutip detikINET dari Gizmodo, Sabtu (3/11/2018).
Bobolnya informasi dan akun ini tampaknya tidak berkaitan dengan dibobolnya 30 juta akun pengguna Facebook yang diberitakan pada bulan September. Hacker ini juga mengaku tidak berkaitan dengan Rusia.
Akun yang dibobol kebanyakan berasal dari Ukraina dan Rusia. Tapi ada juga yang berasal dari Amerika Serikat, Inggris, dan Brazil.
Facebook pun sudah melakukan tindakan lebih lanjut dengan menghubungi pembuat browser untuk menghapus ekstensi yang mencurigakan. Facebook juga menyarankan penggunanya untuk memastikan ekstensi yang mereka pasang dan menghapus ekstensi yang dianggap mencurigakan.
"Kami telah menghubungi pembuat browser untuk memastikan bahwa ekstensi jahat tidak lagi tersedia untuk diunduh di store mereka dan untuk membagi informasi untuk membantu mengidentifikasi ekstensi lainnya yang mungkin terkait," jelas Rosen.
"Saat ini kami terus menyelidiki, kami akan mengambil tindakan untuk mengamankan akun orang lain sebagaimana mestinya," pungkasnya. (afr/afr)