Gonta-Ganti Kartu, Ponsel Penjahat Tetap Terlacak
Hide Ads

Gonta-Ganti Kartu, Ponsel Penjahat Tetap Terlacak

- detikInet
Senin, 08 Agu 2005 14:42 WIB
Jakarta - Ada pelajaran menarik seputar melacak pelaku kejahatan melalui ponsel yang diterapkan kepolisian Inggris. Pasca kejadian bom bunuh diri di London 21 Juli lalu, mereka melacak tersangka Osman Hussain melalui ponsel. Caranya?Melacak seseorang lewat ponsel ternyata cukup sederhana. Garis besarnya, identifikasi dulu ponselnya, lalu cari tahu keberadaannya.Pada pelacakan Osman Hussain, kepolisian Inggris melakukan perunutan di jaringan ponsel. Polisi tetap dapat mengetahui lokasi ponsel, meski dia melakukan penggantian kartu SIM. Kok bisa? Ini karena ponsel mampu mengidentifikasi diri dengan dua cara saat terhubung ke jaringan ponsel.Yang pertama, SIM card akan mengirimkan nomor unik yang disebut IMSI (International Mobile Subscriber Identity). Nomor IMSI dimulai dengan kode negara tempat nomor tersebut terdaftar, diikuti kode jaringan dan terakhir nomor telepon.Yang kedua adalah IMEI (International Mobile Equipment Identity). IMEI merupakan nomor handset dan sifatnya tetap meski kartu SIM diganti.Kedua nomor tersebut akan diteruskan setiap kali ponsel melakukan panggilan dan saat mereka masuk ke Base Transceiver Station (BTS) setempat. Begitu polisi tahu nomor ponsel mana yang mereka cari, langkah selanjutnya tidaklah sulit.Jaringan ponsel terdiri dari sel-sel dengan BTS di tengahnya. BTS yang menangani panggilan akan menjadi petunjuk pertama dalam pelacakan. Dari sini bisa diketahui kawasan yang akan dilacak.Tidak hanya itu, perlu diingat bahwa BTS lain yang ada di dekatnya juga akan melakukan kontak dengan ponsel itu. Nah... begitu informasi dari sejumlah BTS ini terkumpul, lokasi ponsel itu bisa dipersempit dengan teknik triangulasi -- mencari kawasan yang ada di antara tiga titik.Di perkotaan, di mana terdapat begitu banyak BTS yang berdekatan, area pencarian bisa lebih sempit. Tapi kalau di pedesaan, presisi kawasan yang dituju tentunya kurang akurat.Jadi, cara ini bisa membantu polisi untuk menangkap pelaku kejahatan, dengan catatan si pelaku masih memegang atau ada di dekat ponselnya. Jadi tidak ada alasan lagi, bahwa gonta-ganti nomor ponsel akan mempersulit proses investigasi.Beberapa waktu lalu, kepolisian Jakarta mengaku kesulitan melacak pelaku SMS isu gempa yang sempat meresahkan Jakarta. Meski Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah menginstruksikan agar penyebar isu ditangkap, pihak kepolisian mengaku kesulitan menyelidikinya. Alasannya, meski nomornya diketahui, pelaku bisa saja mengganti nomor ponselnya sehingga keberadaannya sulit dilacak. Tapi dengan teknik yang dilakukan kepolisian Inggris, harusnya itu bukan alasan lagi. Iya kan? (nks/)
Berita Terkait