Google Pernah Coba Berdamai Soal Monopoli Android

Jakarta - Sebelum dijatuhi hukuman denda 4,34 miliar euro atau sekitar Rp 72,8 triliun oleh Komisi Eropa, Google ternyata sudah pernah mencoba berdamai soal kasus monopoli tersebut.

Hal ini diketahui dari seorang komisioner regulator kebijakan antimonopoli Eropa bernama Margrethe Vestager, yang menyebut upaya damai dari Google itu dimulai setahun sebelum hukuman denda tersebut dijatuhkan.

Pengacara Google yang memulai upaya damai tersebut dengan berbicara kepada pihak regulator, tepatnya pada Juni 2017, beberapa minggu setelah Google didenda 2,4 miliar euro karena dianggap menyalahgunakan posisi dominannya sebagai mesin pencari untuk mempromosikan layanan belanja online.

Baca juga: Google Didenda Rp 72,8 Triliun, Kenapa Apple Bisa Lolos?

Pihak Google disebut meminta perubahan aturan untuk melonggarkan kebijakan yang dipermasalahkan oleh Komisi Eropa. Namun upaya Google itu dimentahkan oleh pihak regulator.

Menurut Vestager, penawaran Google itu ditolak karena mereka terlalu lama untuk menghubungi Komisi Eropa, tepatnya setahun setelah mereka mendapatkan komplain pertama soal monopoli ini. Seharunya, menurut Vestager, Google langsung menanggapi komplain tersebut jika memang mereka ingin berdamai.

"Hal itu tak terjadi di kasus ini, dan tentunya mereka harus menempuh jalur yang sekarang ada," ujar Vestager, seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (24/7/2018).

Baca juga: Android Tak Lagi Gratis, Ponselnya Bisa Semahal iPhone

(asj/afr)