Itu sebabnya, Grab pun berupaya memastikan tidak ada kebocoran data para pengguna layanannya. Dituturkan Head of Business Data Platform Grab Ainun Najib, Grab adalah pihak yang paling serius untuk menangani perlindungan data pribadi.
"Salah satu fokus utama dan yang bisa saya bilang, Grab yang paling serius, melakukan secara real, edukasi kepada Grabbers, training wajib kepada karyawannya," ucap Ainun di kantor Grab Singapura, Marina One, Singapura.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Soal Ekspansi Gojek, Ini Tanggapan Bos Grab |
Bahkan, untuk halaman riwayat hidup yang isinya data personal, Grab telah memiliki prosedur tersendiri bagaimana menanganinya.
Selain itu, soal payung hukum perlindungan data pribadi, dikatakan Ainun, Singapura adalah negara yang paling gesit memberlakukannya.
"Soal payung hukum di Singapura, Filipina, Malaysia itu aturannya lebih sensitif," ucap pria Indonesia yang sudah 15 tahun bekerja di Singapura ini.
Dengan begitu, Ainun memastikan kalau Grab tidak ada jual-beli data pribadi milik penggunanya. Soal data mengenai kebiasaan pengguna pun , tidak sembarangan orang dapat mengaksesnya.
"Kita ada tim yang memastikan bahwa yang memastikan akses data untuk keperuntukkannya," tegasnya. (rns/rns)