Ini bermula ketika sang kepala keluarga yang bernama Pam Dave Zaring menyewa fotografer yang katanya sudah kelas profesional. Tanpa ada rasa curiga, Pam mamu membayar fotografer tersebut dengan tarif USD 250 atau sekitar Rp 3,3 juta untuk sesi pemotretan keluarga.
Sayang seribu sayang, hasil foto keluarga yang telah diterima Pam tidak sesuai bayangan. Jangankan menarik, malah terlihat menggelitik karena kegagalan mengedit foto tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada beberapa foto yang diunggah oleh Pam di media sosial Facebook. Kesemua jepretan tersebut mengalami kegagalan pengeditan di wajah sehingga tampak buruk dari aslinya.
Berdasarkan pengakuan sang fotografer kepada Pam, saat sesi pemotretan pada Jumat tahun lalu, fotografer tersebut tidak memperhatikan posisi sang obyek dengan kondisi pencahayaan ketika itu.
![]() |
Meski foto keluarga yang diidamkannya tidak sesuai harapan, Pam tetap mengapresiasi sikap dan kejujuran fotografer yang enggan ia sebutkan namanya. Pam malah merasa terhibur dengan kejadian naas tersebut, meski harus kehilangan uang USD 250.
"Saya benar-benar tidak pernah tertawa seperti ini sepanjang tahun," ucap Pam. (agt/afr)