.webp)
Ia adalah Wulan W Mantik, Product Manager Growth Bukalapak. Kepada detikINET, ibu dua anak ini menceritakan perjalanan kariernya dan bagaimana dirinya terbebas dari rasa galau yang kerap menerpa ibu-ibu yang berkarier.
Sosok Wulan sebenarnya tidak lepas dari bidang teknologi. Ia merupakan lulusan dari Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung. Selepas lulus dirinya pun sempat berkerja di IBM.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di saat bersamaan, Wulan mendapatkan peran baru dalam hidupnya. Ia menjadi ibu dari seorang putri bernama Putu Kaivalya Prawita.
 Foto: Adi Fida Rahman/detikINET |
Setelah menamatkan Megister Ekonomi di University of Amsterdam, Wulan memilih untuk menjadi ibu rumah tangga. Pasalnya, dia tak hanya harus menjaga anak sulungnya tapi juga putri keduanya, Made Kiranvalkya Prawita, yang lahir dua tahun lalu.
"Hidup di luar negeri tidak ada support system seperti di Indonesia. Semuanya harus diurus sendiri. Jadi saya memilih menjadi full time mom. Tapi saya sambil ikut small courses," kata perempuan kelahiran Jakarta ini.
Lima tahun lamanya Wulan menjalankan tugas mulia tersebut. Hingga akhirnya tawaran untuk bergabung ke Bukalapak datang. Namun pinangan tersebut tidak langsung diterimanya.
Setelah melakukan sejumlah pertimbangan dan diskusi dengan sang suami, baru kemudian Wulan bersedia menerima tawaran dari Bukalapak.
"Awalnya saya tidak membuka hati, tapi akhirnya tertarik mencoba. Karena ditawarkan jam kerja fleksibel. Dari dulu memang punya impian berkerja yang fleksibel jamnya karena cocok dengan role saya sebagai ibu dengan dua anak," ujar Wulan.
Pada Desember 2016, istri dari Gde Yoga Prawita ini resmi bergabung di Bukalapak sebagai Product Manager Growth.
 Foto: Adi Fida Rahman/detikINET |
Startup Fleksibel
Keputusan untuk bergabung di Bukalapak dirasa Wulan tepat. Karena apa yang diimpikannya terwujud. Perusahaan yang dibesut oleh Achmad Zaky itu membolehkan karyawannya bekerja fleksibel.
Wulan mengaku bisa mengantarkan anaknya ke sekolah terlebih dahulu sebelum ke kantor. Bahkan ketika ada urusan keluarga mendesak, dirinya diperbolehkan bekerja dari rumah atau dari mana saja.
"Saya jadi merasa kerja di kantor itu bukan sebagai keharusan, tapi lebih keinginan," tuturnya.
Kondisi ini membuat Wulan sangat bersyukur karena bisa jauh dari pergulatan batin memilih antara karier atau keluarga. Meski kerjaannya banyak, dirinya masih memiliki banyak waktu untuk suami dan kedua putri tercintanya.
"Saya merasa di titik keseimbangan. Situasi ini membuat saya ingin perform lebih baik lagi untuk perusahaan, karena privilege yang diberikan sangat mahal," tutupnya. (rns/rou)
