Awan Ukuran Besar Selimuti Mars Hebohkan Ilmuwan
Hide Ads

Awan Ukuran Besar Selimuti Mars Hebohkan Ilmuwan

Agus Tri Haryanto - detikInet
Kamis, 26 Okt 2017 14:51 WIB
Penampakan awan selimuti Mars. Foto: ESA
Jakarta - Wujud planet Mars sudah menjadi hal umum diketahui, dengan permukaannya yang didominasi warna merah. Namun soal awan yang menyelimutinya cukup jarang dibahas.

Bila dibandingkan dengan Bumi, awan begitu terlihat jelas dari sudut pandang luar angkasa. Nah baru-baru ini ada penampakan segumpal awan berukuran besar di atmosfer Mars berlokasi tinggi, yang ditangkap Visual Monitoring Camera (VMC) pada pesawat luar angkasa Mars Express milik lembaga antariksa Eropa, ESA.

Penampakan awan tersebut memberikan perspektif baru tentang atmosfer Mars karena sebelumnya, satelit yang mengorbit di planet tersebut kesulitan mengambil objek planet dengan sudut lebar atau lebih dekat.

"Karena alasan ini, observasi tidak begitu banyak dan inilah mengapa gambar sangat berharga dalam kontribusi terhadap pemahaman kita tentang fenomena atmosfer," kata Agustin Sánchez-Lavega, penulis utama sebuah studi baru tentang foto awan di Mars yang dikutip detikINET dari Space, Kamis (26/10/2017).
Awan Ukuran Besar Selimuti Mars Hebohkan IlmuwanFoto: ESA

Pada awalnya, kemunculan awan di Mars ini tidak disengaja. Sebab, Badan Antariksa Eropa (ESA) mengarahkan VMC untuk meneliti tentang jatuhnya wahana eksplorasi Beagle 2 di permukaan Mars sekitar tahun 2003 silam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah melakukan tugasnya, VMC dimatikan. Ketika menghidupkan kembali VMC, peneliti menyaring 21 ribu foto di kurun waktu 2007-2016, di mana mereka mengidentifikasi beberapa foto menunjukkan perbedaan ketinggian awan di planet merah. Awan itu umumnya memiliki ketinggian puncak 50-80 kilometer dengan bentang 400-1.500 kilometer.

"Pemantauan jangka panjang ini memungkinkan kami untuk mendeteksi dan mengukur tingkat debu dan awan di atas planet Mars dan mempelajari perubahan dengan pencitraan tinggi. Kami akan terus mempertahankan pengamatan sistematis untuk memberikan pandangan luas tentang fenomena atmosfer," ujar Dmitri Titov, ilmuwan proyek Mars Express dari ESA. (fyk/fyk)
Berita Terkait