Untuk mendapatkan ekspresi manusia, para peneliti menggunakan serangkaian video dari YouTube yang menayangkan bagaimana orang-orang melakukan percakapan melalui video call (panggilan video). Kemudian data dari video tersebut dipakai sebagai bahan pelatihan atau pengujian pada sistem artificial intelligence (AI).
Foto: Facebook |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip detikINET dari mashable Kamis (07/09/2017) Dengan mempelajari pola-pola tersebut, sistem akan mampu memprediksi ekspresi mana yang tampak lebih menyerupai manusia. Setelah itu peneliti akan mengumpulkan beberapa orang untuk menilai apakah ekspresi dari bot ini bisa dipercaya.
Penelitian ini masih dalam masa-masa awal untuk saat ini dan belum jelas akan dipakai untuk tujuan apa. Bisa jadi akan diimplementasikan dalam teknologi virtual reality di mana pengguna dapat berinteraksi dengan avatar yang dibekali kecerdasan buatan. (jsn/fyk)












































Foto: Facebook