Adalah Kepolisian Distrik 7 Chicago yang selama beberapa bulan ke belakang sudah menggunakan teknologi tersebut. Hasilnya, jumlah penembakan menurun sebanyak 39% selama tujuh bulan penggunaannya.
Namun hasil ini memang masih fluktuatif, karena distrik lain belum bisa menikmati keberhasilan teknologi prediksi algoritma. Penurunan kejadian penembakan di distrik lain itu tak terlalu signifikan dibanding di Distrik 7.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Data-data tersebut digabungkan untuk menentukan di mana kejahatan paling mungkin terjadi. Ada juga alat lain seperti Strategic Subject List dan ShotSpotter yang menggunakan data afiliasi gang, catatan penangkapan, dan sensor pendeteksi suara tembakan.
Namun teknologi prediksi algoritma ini hanyalah satu bagian dari upaya penurunan tingkat kriminalitas. Pasalnya polisi masih tetap harus ada di lokasi, serta masih ada faktor lain yang bisa meningkatkan kriminalitas, seperti rendahnya edukasi dan minimnya lapangan pekerjaan, demikian dikutip detikINET dari Engadget, Minggu (6/8/2017). (asj/asj)











































