Kantor ini sangat menarik, dibangun dari bekas gudang yang dirancang sedemikian rupa. Atapnya tinggi, dengan pintu-pintu bekas gudang yang dimodifikasi.
Gedung yang berlokasi di 140 Hawthorne, San Francisco tersebut saat ini diiklankan sang CEO Matt Mullenweg untuk dijual. Mullenweg menyadari tidak cukup banyak karyawan yang menggunakannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain kantor ini, Automattic juga punya gedung serupa di Cape Town, Afrika Selatan dan Portland, Maine. Automattic sendiri memang memberikan pilihan pada 550 karyawannya untuk bisa bekerja dari luar kantor. Setiap karyawan diberi insentif USD 250 per bulan jika mereka ingin bekerja di co-working space atau kedai kopi seperti Starbucks.
Foto: Kantor Mewah WordPress yang Dicuekin Karyawan
Budaya bekerja secara remote alias 'kerja gak mesti ke kantor' memang banyak diadopsi sejumlah perusahaan teknologi. Meski demikian, tak sedikit pula yang masih mengharuskan pergi ke kantor.
Yahoo misalnya, pada 2013 ketika Marissa Mayer menjabat sebagai CEO-nya, dikenal dengan salah satu kebijakannya yang mengharuskan ke kantor. "Untuk hasil terbaik, kita perlu bekerja berdampingan," kata Mayer sata itu.
Terbaru, IBM yang dikenal sebagai pelopor budaya remote working, belakangan justru memberitahukan ribuan karyawannya di Amerika Serikat untuk mulai datang ke kantor.
Tujuannya adalah untuk membuat tenaga kerja menjadi lebih gesit, dan sama seperti Yahoo yang ingin meningkatkan kreativitas karyawan dengan bertemu secara langsung.
Anda sendiri lebih suka mana? Bekerja remote atau datang ke kantor? (rns/fyk)