Dikutip detikINET dari BBC, startup di China bernama Wukong tersebut baru berusia 6 bulan. Namun di masa itu, 90% sepeda yang jumlah totalnya 1.200 unit hilang atau digondol para penyewa.
Tidak seperti para rival, Wukong tidak menaruh sistem GPS di sepedanya sehingga tidak dapat terlacak. Ketika mereka menyadari kesalahan itu, mayoritas sepeda sudah raib dan mereka kehabisan uang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain tidak adanya GPS, Lou mengutarakan satu alasan lagi mengapa startupnya bangkrut. Yaitu karena kualitas sepedanya kurang baik dan mudah rusak, tidak seperti milik para kompetitor yang berdana besar.
Startup penyewaan sepeda sebenarnya cukup sukses di China dan baru kali ini ada yang bangkrut. Penduduk di sana gemar memakainya untuk melaju di jalanan yang padat.
Bahkan perusahaan teknologi besar China punya perusahaan penyewaan sepeda karena bisnisnya dianggap potensial. Ada Mobike yang didukung Tencent ataupun Ofo yang disokong Alibaba dan Xiaomi. (fyk/fyk)