
-
01 GrabGerak Bisa Hadir di Luar Jabodetabek, Tapi...
-
02 Kapan P20 Pro Masuk Indonesia, Huawei?
-
03 Gal Gadot, Duta Huawei yang Ketahuan Pakai iPhone
-
04 Berburu Honor 9 Lite di Jalur Offline
-
05 Acer Rilis Laptop Versi Avengers: Infinity War
-
06 FotoINET Deretan Amunisi HP di Pasar Indonesia
-
07 FotoINET Penampakan Laptop Anyar Lenovo dengan AMD Ryzen
-
08 Facebook: Kami Siap Jawab Semua Pertanyaan Kominfo
-
09 Waduh! Ada Perusahaan Indonesia Dibobol Hacker via Printer
-
10 Ponsel Seri Premium Huawei Laris Manis
- SELENGKAPNYA
-
01 Xiaomi: Redmi Note 5 Setara Samsung S9
-
02 Pengamat: iPhone X akan Dimatikan Apple
-
03 Callind, Aplikasi Lokal Pesaing WhatsApp Resmi Diluncurkan
-
04 Apple Ejek Play Store Android
-
05 ZTE Dilumpuhkan Amerika, Ini Peringatan China
-
06 Bill Gates Dukung Live Streaming Pantau Bumi Bulat
-
07 Pakai Xiaomi Mi 6, Polda Metro Jadi Bulan-bulanan Netizen
-
08 'Dilarang Pakai Teknologi AS, Ekonomi China Bisa Ambruk'
-
09 Ponsel Hitam Putih yang Pernah Bikin Penggunanya Bangga
-
10 Facebook Indonesia Kena Blokir Kalau...
Jumat, 21 Apr 2017 10:27 WIB
Kartini Masa Kini
'Tanggung Jawab Pemimpin Perempuan 4 Kali Lebih Berat'

Jakarta - Menjadi seorang pemimpin bukanlah tugas ringan, terlebih bagi perempuan. Sejumlah aspek membuat tugas tersebut jadi empat kali lebih berat.
Hal tersebut dirasakan oleh Dian Siswarini saat menjalankan tugasnya sebagai CEO XL Axiata. Kala mendapatkan amanah tersebut, dia tidak membayangkan harus melakukan pembuktian seperti banyak orang katakan. Di kepalanya hanya terpikir itu adalah amanah yang berat.
"Ini merupakan amanah terberat, tidak terpikir membuktikan sesuatu. Karena sekian juta pelanggan harus dilayani, di belakang saya ada ribuan karyawan dan keluargnya yang jumlahnya tiga kali lipat dari jumlah karyawan. Adapula investor yang sudah menyimpan uangnya di perusahaan kami, selain itu stakeholder dan yang lain. Jadi itu amanah yang amat berat," kata Dian di acara Kartini Masa Kini yang digelar detikcom di Jakarta.
Setelah menjalani peran menjadi CEO, barulah ia menyadari apa yang dikatakan banyak orang ada benarnya. Menjadi pemimpin perempuan harus melakukan pembuktian.
"Orang bilang bahwa perempuan harus dua kali pembuktian, ternyata itu bohong. Malah empat kali lebih berat dan susah," ujar perempuan berkacamata itu.
Hal itu terjadi lantaran ekspektasi terhadap pemimpin perempuan jauh lebih besar. Tidak saja datang dari lingkungan kantor, tapi juga keluarga dan masyarakat.
Umumnya ekspektasi yang timbul pemimpin perempuan itu tidak saja lihai dalam bekerja. Tapi dituntut pula mampu berpenampilan menarik.
Selain itu mereka kerap dibanyangi pertanyaan kariernya memang bagus, tapi bagaimana keluarganya terpelihara atau terurus dengan baik atau tidak.
Tidak heran Dian kerap mendapat pertanyaan bagaimana membagi waktu antara karier dan keluarga. Padahal menurutnya, pertanyaan serupa harus pula ditanyakan ke pemimpin pria.
"Membagi waktu antara kerja dan keluarga bukan berlaku untuk kaum wanita saja. Pemimpin pria juga punya kewajiban yang sama terhadap keluarga," tutur perempuan kelahiran Majalengka itu.
Dian berharap di masa depan tidak ada lagi pengotakan antara pemimpin pria atau wanita. Karena keduanya punya peran dan tanggung jawab yang sama
"Impian saya nantinya tidak ada istilah pemimpin perempuan atau pemimpin laki-laki, adanya pemimpin. Tidak ada julukan female CEO atau male CEO, adanya CEO. Karena sama saja (tugas dan tanggung jawabnya," pungkas bos operator XL ini. (afr/fyk)
Hal tersebut dirasakan oleh Dian Siswarini saat menjalankan tugasnya sebagai CEO XL Axiata. Kala mendapatkan amanah tersebut, dia tidak membayangkan harus melakukan pembuktian seperti banyak orang katakan. Di kepalanya hanya terpikir itu adalah amanah yang berat.
"Ini merupakan amanah terberat, tidak terpikir membuktikan sesuatu. Karena sekian juta pelanggan harus dilayani, di belakang saya ada ribuan karyawan dan keluargnya yang jumlahnya tiga kali lipat dari jumlah karyawan. Adapula investor yang sudah menyimpan uangnya di perusahaan kami, selain itu stakeholder dan yang lain. Jadi itu amanah yang amat berat," kata Dian di acara Kartini Masa Kini yang digelar detikcom di Jakarta.
Setelah menjalani peran menjadi CEO, barulah ia menyadari apa yang dikatakan banyak orang ada benarnya. Menjadi pemimpin perempuan harus melakukan pembuktian.
"Orang bilang bahwa perempuan harus dua kali pembuktian, ternyata itu bohong. Malah empat kali lebih berat dan susah," ujar perempuan berkacamata itu.
Hal itu terjadi lantaran ekspektasi terhadap pemimpin perempuan jauh lebih besar. Tidak saja datang dari lingkungan kantor, tapi juga keluarga dan masyarakat.
Umumnya ekspektasi yang timbul pemimpin perempuan itu tidak saja lihai dalam bekerja. Tapi dituntut pula mampu berpenampilan menarik.
Selain itu mereka kerap dibanyangi pertanyaan kariernya memang bagus, tapi bagaimana keluarganya terpelihara atau terurus dengan baik atau tidak.
Tidak heran Dian kerap mendapat pertanyaan bagaimana membagi waktu antara karier dan keluarga. Padahal menurutnya, pertanyaan serupa harus pula ditanyakan ke pemimpin pria.
"Membagi waktu antara kerja dan keluarga bukan berlaku untuk kaum wanita saja. Pemimpin pria juga punya kewajiban yang sama terhadap keluarga," tutur perempuan kelahiran Majalengka itu.
Dian berharap di masa depan tidak ada lagi pengotakan antara pemimpin pria atau wanita. Karena keduanya punya peran dan tanggung jawab yang sama
"Impian saya nantinya tidak ada istilah pemimpin perempuan atau pemimpin laki-laki, adanya pemimpin. Tidak ada julukan female CEO atau male CEO, adanya CEO. Karena sama saja (tugas dan tanggung jawabnya," pungkas bos operator XL ini. (afr/fyk)
Berita Terkait
Baca Juga
News Feed
-
GrabGerak Bisa Hadir di Luar Jabodetabek, Tapi...
Rabu, 25 Apr 2018 22:41 WIBGrab menghadirkan GrabGerak khusus penyandang disabilitas di Jabodetabek, dan bisa ekspansi ke daerah lain. Asalkan... -
Huawei Pede Incar Tiga Besar di Indonesia
Rabu, 25 Apr 2018 21:53 WIBHuawei boleh saja bertaji di pangsa pasar global. Namun, ketika berbicara market share di Indonesia, Huawei bahkan tidak masuk top lima besar. -
20Detik
Anti Tumpah dan WiFi Direct di Printer HP Ink Tank Wireless 415
Rabu, 25 Apr 2018 21:21 WIBSelain printer HP Deskjet Ink Advantage 3775, HP juga meluncurkan Ink Tank Wireless 415. Hanya dengan koneksi internet bisa langsung mencetak foto deh. -
Acer Rilis Laptop Versi Avengers: Infinity War
Rabu, 25 Apr 2018 21:12 WIBHingar bingar penayangan Film Avengers: Infinity War di bioskop seluruh dunia menghadirkan peluang tersendiri bagi Acer. -
Berburu Honor 9 Lite di Jalur Offline
Rabu, 25 Apr 2018 21:03 WIBHonor 9 Lite habis dalam hitungan menit dalam flash sale yang baru-baru ini digelar. Namun ponsel tersebut masih bisa dibeli di jalur offline. -
20Detik
Laptop Seksi Tertipis HP Spectre 13
Rabu, 25 Apr 2018 20:51 WIBHP menawarkan laptop layar sentuh, cantik dan berlapis keramik. Yakni HP Spectre 13. -
20Detik
Grab Luncurkan GrabGerak untuk Penumpang Disabilitas
Rabu, 25 Apr 2018 20:49 WIBGrab luncurkan GrabGerak sebagai bentuk kepedulian terhadap penumpang disabilitas. Para mitra Grab juga melewati training khusus. -
Kapan P20 Pro Masuk Indonesia, Huawei?
Rabu, 25 Apr 2018 20:30 WIBHingga saat ini Huawei belum juga memasarkan smartphone P20 Pro di Indonesia. Bagaimana nasibnya? -
20Detik
Driver Demo, Apa Kata Pihak Grab?
Rabu, 25 Apr 2018 20:18 WIBPara driver Grab demo besar-besaran pada 23 April lalu. Ini tanggapan pihak Grab. -
Facebook: Kami Siap Jawab Semua Pertanyaan Kominfo
Rabu, 25 Apr 2018 19:45 WIBSaat ini, seperti yang dikatakan oleh Kepala Kebijakan Publik Facebook Indonesia Ruben Hattari, pihaknya masih menyusun jawaban.