"Saya percaya akan banyak peluang dengan orang muda di antara populasi orang yang besar, bagus dalam sumber daya alam dan ekonomi yang mampu tumbuh di atas 5% setiap tahun," kata Amidi usai bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta, Rabu (15/11/2016).
"Kita sangat yakin dan bersemangat untuk masuk di waktu yang tepat, di tempat yang tepat dan membuat investasi luar biasa dan menjadi bagian dalam ekonomi sebesar ini," jelasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya lahir di Iran dan imigrasi ke California ketika saya berumur 15 tahun dan sekarang saya mampu berbisnis di 10 negara berbeda, dan untuk Indonesia saya sangat yakin," terang Amidi.
Amidi melihat perkembangan ekonomi Indonesia pada waktu sekarang sudah jauh lebih baik dari sebelumnya. Terutama untuk sektor e-commerce. Ia melihat pemerintah serius untuk mendorong sektor tersebut dapat tumbuh lebih cepat.
"Saya sangat terpukau dengan energi dan semangat pembangunan sektor e-commerce dan ekonomi digital di Indonesia dan saya baru beberapa bulan di sini, tapi saya sudah tidak sabar untuk memulai perjalanan bersama, bekerja bersama untuk membangun ekonomi yang lebih baik, pengetahuan sebagai basis ekonomi di sini, di Indonesia," pungkasnya.
Plug and Play akan memulai aktivitas bisnis di Indonesia pada awal tahun depan. Targetnya adalah 50 startup setiap tahun dan menurut Amidi ini adalah angka yang sudah cukup besar. Bukan soal jumlah startup, melainkan dana investasi yang dimungkinkan masuk.
"Saya contohkan di Berlin, sekitar 3 tahun kita memulai dengan 100 perusahaan dan 83 perusahaan di antaranya mampu menarik USD 250 juta. Jadi tidak dalam bentuk investasi kita, tapi kemapuannya untuk bisa menarik investasi lain, dari lokal, dari China, Singapura dan AS kita harapkan," ujarnya. (ang/rou)