Dikutip detikINET dari Reuters, otoritas transportasi di Beijing dan Shanghai menyusun aturan baru yang dalam tahap uji publik. Salah satunya mensyaratkan sopir taksi online untuk memiliki rumah tinggal lokal yang terdaftar yang berpotensi menghalangi warga dari luar kota atau imigran jadi sopir.
Selain itu mobil yang dioperasikan harus pelat lokal dan juga ada pembatasan usia sopir. Menanggapi rencana aturan baru tersebut, Didi Chuxing telah mengutarakan ketidaksetujuannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Didi Chuxing sendiri praktis adalah pemain ride sharing online terbesar di China. Itu setelah mereka mengakuisisi operasional Uber di Negeri Tirai Bambu tersebut.
(fyk/fyk)