Penyebab sampai bocornya konten mesum di tempat publik tersebut tentu jadi pertanyaan banyak orang, mengapa bisa terjadi demikian? Apa memang diretas atau ada kesalahan teknis dari pengelola videotron?
Manajer PT Transito Adiman Jati Adrian Wiedarta menyebut kebocoran tayangan tersebut lantaran ada aksi sabotase alias hacking. Penyusupan dilakukan dengan cara mengirim virus ke aplikasi yang terdapat pada videotron. Virus tersebut kemudian menyambungkan ke situs yang menampilkan video porno.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adrian juga memastikan bahwa dari empat videotron yang mereka miliki hanya satu saja yang berhasil diretas oleh hacker. Ia juga akan melakukan koordinasi sebelum menindaklanjuti insiden ini dengan melaporkannya ke pihak kepolisian.
Videotron itu sendiri sudah berhasil dimatikan oleh Suku Dinas Komunikasi, Informasi, dan Masyarakat (Kominfomas) Jakarta Selatan dengan memutus sambungan listriknya. Jalan pintas ini dilakukan karena PT Transisto tidak mampu mematikannya secara manual sehingga pihak pemda mematikannya dengan paksa
Mengomentari kasus tersebut Technical Consultant PT Prosperita β Eset Indonesia Yudhi Kukuh menilai, adanya tangan usil peretas di kasus tersebut bisa saja terjadi. Namun tujuan hacker meretas sistem komputer milik PT Transito dianggap bukan untuk kejahatan ekonomi seperti kejahatan dunia maya pada umumnya.
"Terlebih sejauh ini tidak ada berita pelaku menuntut sesuatu, hanya meretas kemudian menampilkan video porno," tegasnya, dalam keterangan tertulis yang diterima detikINET, Minggu (2/10/2016).
Yudhi melanjutkan, yang perlu diperhatikan adalah, kejadian ini dapat terjadi akibat lemahnya sistem keamanan pada komputer yang digunakan. Untuk itu diperlukan dukungan anti virus atau anti malware yang handal dan super ringan karena biasanya CPU yang digunakan spesifikasinya rendah.
"Proteksi firewall menjadi penting. Penyusupan datang karena ada celah," pungkasnya.
Subdit Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Metro Jaya sendiri tengah menyelidiki kebocoran video porno dalam tayangan iklan videotron tersebut. Kemungkinan adanya hacker dalam kebocoran video mesum itu didalami oleh polisi.
"Sedang kami dalami. Kita akan dalami apakah itu serangan hacker atau lainnya," ujar Kasubdit Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Metro Jaya AKBP Roberto Gomgom Pasaribu kepada detikcom.
Roberto menambahkan, pihaknya telah menurunkan tim untuk menganalisa tayangan pornografi tersebut.
Tayangan video porno muncul dalam sebuah iklan videotron yang terletak di depan kantor Walikota Jaksel itu terjadi sekitar pukul 12.30 WIB siang tadi.
Sontak hal itu menjadi tontonan sejumlah pengendara yang melintas. Warga yang berjalan kaki juga heran mengapa video 17+ itu diputar. (ash/ash)