Setidaknya hal ini dirasakan Presiden Director Ericssson Indonesia Thomas Jul. Berbicara di acara Indonesian-Sweden Digital Forum 2016, Jul mengaku, ada saja sebagian orang yang kerap meragukan potensi Indonesia.
"Salah satu hal yang sering ditanyakan pada saya, tanggapan mereka semacam ya ya ya... teknologi itu bagus, tapi bagaimana dengan di Indonesia? Kita selalu terlambat. Saya katakan pada mereka, itu sama sekali tidak benar," tegasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ketika saya melihat Indonesia, melihat besarnya peluang di sini, melihat negara ini secara keseluruhan, tak hanya soal ukuran dan jumlah penduduk. Saya melihat ada banyak orang yang mau berkorban mengerahkan ide mereka menciptakan sesuatu," sebutnya.
Dunia digital menurutnya sudah semakin mempengaruhi kehidupan manusia di berbagai aspek, demikian juga dengan yang terjadi di Indonesia. Mau tidak mau, kita harus berhadapan dengan era digital. Meski tak bisa dipungkiri, akan selalu ada tantangan dalam transformasi era digital.
"Saya tahu orang-orang di sini, bagaimana mereka bekerja keras, saya tahu peluang di sini. Jika kita bersama-sama, kita bisa membuat pertumbuhan terjadi lebih cepat, untuk membangun di Indonesia," kata Jul.
Itu juga sebabnya, Ericsson menjadi bagian dari Indonesian-Sweden Digital Forum 2016. Acara yang digelar Kedutaan Besar Swedia di Indonesia ini membuka kesempatan untuk berkolaborasi, bertukar pikiran dan mengeksplorasi sinergi bagi Indonesia dan Swedia. Selain itu, disediakan pula berbagai sesi diskusi yang melibatkan para pemain IT dari Swedia, salah satunya Ericsson.
"Itu sebabnya, kami menjadi bagian dari forum ini. Kami ingin menjadi bagian dari transformasi digital ini. Bertukar pikiran, berkolaborasi, menggali potensi. Melihat banyak hal untuk dikembangkan dan bisa terjadi di Indonesia," tutupnya. (rns/ash)