Google menjelaskan bahwa Palestina memang belum pernah muncul sejak Google Maps pertama kali meluncur, tapi mereka tak mengatakan alasannya dengan jelas. "Tak pernah ada label Palestina di Google Maps," sebut raksasa teknologi tersebut.
Google Maps memang kadang membingungkan. Misalnya soal peta Crimea, wilayah yang diperebutkan oleh Ukraina dan Rusia. Di Rusia, pengguna Google Maps melihat Crimea sebagai wilayahnya. Sedangkan di luar Rusia, pengguna Google Maps melihat Crimea sebagai wilayah sengketa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami secara naif sebenarnya mengharapkan bisa memiliki satu peta dunia yang digunakan setiap orang secara sama, namun politik itu memang kompleks," sebut Ed Parsons, Geospatial Technologist Google yang dikutip detikINET dari Guardian, Kamis (11/8/2016).
"Pembuat peta kadang harus merepresentasikan sudut pandang yang berbeda. Kadang juga harus membuat pilihan, peta yang mematuhi hukum lokal atau tidak ada peta sama sekali," ucap seorang pakar perpetaan bernama Steven Feldman.
Beberapa negara punya aturan hukum tegas soal perpetaan negaranya. Misalnya India membuat aturan yang memungkinkan denda sampai 11,5 juta poundsterling bagi siapapun yang mempublikasikan informasi peta yang salah, terutama terkait perbatasannya dengan Pakistan dan China.
Di tahun 2010 bahkan hampir terjadi pertikaian militer saat Google Maps memberikan sedikit wilayah Kosta Rika ke Nikaragua. "Google Maps tidak seharusnya digunakan sebagai referensi untuk memutuskan aksi militer antara dua negara," kata Google ketika itu. (fyk/rns)