Ide ini diwujudkan Yudha Maulana A, Rendy Azhari, Muhammad Ikramullah dan Luthfi Azhari yang tergabung dalam tim developer X-Igent, melalui sebuah proyek bernama TopPay.
TopPay adalah perangkat yang dapat digunakan untuk transaksi cashless alias non tunai. Tak hanya cashless, TopPay lebih jauh lagi dikembangkan ke arah tapless, swipeless dan less print.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Dijelaskan Yudha, sistem TopPay dibagi menjadi dua bagian, yakni perangkat pada sisi pengguna dan perangkat pada sisi merchant. Perangkat pada sisi pengguna berbentuk gantungan kunci sehingga dapat memudahkan melakukan pembayaran, dan memperkecil kemungkinan device TopPay tertinggal ketika sedang berpergian.
Bukti pembayaran atau invoice dari transaksi TopPay akan dikirimkan melalui email untuk mengurangi penggunaan kertas untuk cetak invoice.
"Untuk awal-awal kita kembangkan prototype ini untuk digunakan pada sistem pembayaran parkir," terang Yudha.
Prototype tersebut sudah diintegrasikan dengan beberapa API Doku yang disediakan pada mode development. Dengan demikian, sistem pembayaran terhubung ke dompet digital Doku, dan pengguna bisa melakukan top up saldo melalui akun Doku. Masih dalam pengembangan, sistem ini disiapkan untuk dipakai dalam beberapa bulan lagi.
![]() |
"Yang kita kejar proximity. Bikin jadi lebih cepat, mudah dan gak ribet. Gak perlu buka kaca, tap. Tekan aja tombol di gantungan kuncinya. Bisa bayar dari jarak jauh," jelas Yudha.
Proyek TopPay sukses memikat juri kompetisi Indonesia Internet if Things (IoT) Challenge 2016 yang digagas Doku bekerjasama dengan developer hub asal Bandung DyCodeEdu.
Menjadi juara pertama, tim X-Igent mendapatkan uang tunai Rp 15.000.000, tiket perjalanan ke acara IoT internasional, dan dukungan untuk memonetisasi aplikasi dengan mentoring dan integrasi dengan layanan Doku. (rns/ash)