Alasan Indonesia Harus Jadi Pelaku Industri Ponsel
Hide Ads

Alasan Indonesia Harus Jadi Pelaku Industri Ponsel

Ardhi Suryadhi - detikInet
Rabu, 20 Jul 2016 17:39 WIB
Foto: detikINET/Adi Fida Rahman
Jakarta - Indonesia menjadi salah satu negara yang menjadi pasar ponsel terbesar dunia. Dengan potensi yang besar tersebut, ada baiknya kita tidak sekadar sebagai penikmat atau konsumen saja, tapi juga pelaku industri.

Hal tersebut diungkapkan Business Development Director Evercoss Ricky Tanudibrata saat berbincang usai peluncuran ponsel Elevate Y2 Power di Jakarta, Rabu (20/7/2016).

Dipaparkan Ricky, selama tahun lalu saja ada 48 juta unit ponsel yang terjual di Indonesia. Angka tersebut bakal terus merangkak naik kedepannya. Amat disayangkan bila angka sebesar itu hanya memberikan keuntungan bagi vendor luar negeri saja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sayang kalo kita sebagai penikmat saja. Ini pasar besar sekali. Industri lokal harus ikut apalagi pemerintah tengah mendukung," kata pria berkacamata ini.

Terkait kekhawatiran aturan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) tidak menguntungkan industri lokal, Ricky menampiknya. Ia mengatakan aturan TKDN tidak perlu dipusingkan. Karena aturan tersebut diyakininya dibuat pemerintah untuk menjaga industri lokal.

"Apakah mau hardware atau software itu pilihan. Paling penting bagi industri kita adalah kita harus ikut bermain di situ, harus ikut berpartisipasi," tegasnya kembali.

Sebelumnya diberitakan pihak Evercoss menyambut baik aturan TKDN. Aturan ini memberikan tantangan sekaligus peluang bagi pelaku industri ponsel lokal.

Pihak Evercoss mengklaim saat ini telah memenuhi 20% TKDN yang disyaratkan pemerintah. Mereka pun optimis pihaknya akan dapat melampaui 30% di awal tahun depan.

Secara tersirat bos Evercoss menyatakan pihaknya akan mengambil opsi TKDN 100% software. Sebab pilihan ini memberikan peluang lebih besar bagi sejumlah pihak untuk berpartisipasi di industri ponsel Indonesia. "Demi kepentingan bangsa," tegas Ricky menutup pembicaraan. (ash/fyk)