Jika diperhatikan, belakangan ramai penawaran jasa mencari Pokemon dengan transportasi online disebar di internet. Demam Pokemon Go memang membuka peluang baru bagi para pengemudi jasa transportasi online.
Penumpang merasa terbantu, pengemudi pun senang mendapat tambahan di luar jasa mengantar sesuai tujuan di aplikasi. Tapi bagaimana pendapat dari penyedia layanan transportasi online itu sendiri?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di luar bertugas, driver boleh mengantar siapa pun. Tapi selama menggunakan atribut Grab, disarankan mengikuti sesuai tujuan. Kalau terjadi apa-apa, di luar prosedur, itu di luar tanggung jawab kita. Dan bagaimana pun, nantinya ini akan berpengaruh pada layanan kami ke customer," komentar Managing Director Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata, saat Media Roundtable di Bunga Rampai, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (19/7/2016) sore.
Sejauh ini, Grab memang tidak sampai memberikan sanksi bagi pengemudi yang menawarkan jasa mencari Pokemon. Pihaknya berupaya terus mengedukasi pentingnya operasional sesuai standar layanan dan keamanan.
"Jadi perlu ada kesadaran juga baik dari driver maupun penumpang. Kalau berhenti-berhenti dan ke lokasi tidak sesuai tujuan itu bisa membahayakan. Jadi baiknya ikut destination. Lebih aman antar sesuai tujuan yang memang jelas banyak Pokemon-nya. Misalnya kaya diantar ke Monas," saran Ridzki.
Pekan lalu Grab berupaya mengakomodir pemburu Pokemon dengan cara yang aman, sekaligus memanfaatkan momen Pokemon Go untuk lebih mendekatkan diri kepada pelanggan, melalui kampanye #GrabPokemon.
Acara ini mengajak para pecinta game Pokemon Go untuk mencari Pikachu dan kawan-kawannya di Monumen Nasional (Monas) Jakarta pada Sabtu (16/7/2016) pukul 08.00-13.00 WIB.
Grab menyediakan Lure di PokeStops kawasan Monas. Sehingga gamer mendapat lebih banyak Pokemon. Perusahaan yang dipimpin Anthony Tan ini pun memberikan diskon sebesar Rp 5.000 untuk perjalanan ke dan dari acara #GrabPokemon dengan layanan GrabCar atau GrabBike. (rns/ash)











































