Swift bersama 185 artis lain, termasuk 3 major label, indie label dan sejumlah grup industri musik lain mengirimkan sebuah surat terbuka ke kongres AS. Dalam surat tersebut, mereka meminta adanya perubahan pada peraturan Digital Millenium Copyright Act atau yang sering disebut dengan nama DMCA.
Memang, para pengirim surat itu tak menyebutkan YouTube secara eksplisit. Namun aksi protes ini adalah yang kampanye kesekian yang menyebut bagaimana DMCA membuat adanya jurang pemisah antara bagaimana musik diputar di YouTube dan berapa banyak yang dibayarkan oleh YouTube.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal itulah yang dikeluhkan oleh pelaku industri musik, yaitu kenapa YouTube bisa menampilkan jutaan lagu di layanannya tapi memberikan bayaran yang sangat sedikit ke pelaku industri tersebut, demikian dikutip detikINET dari Cnet, Selasa (21/6/2016).
Namun YouTube berkilah kalau hampir semua rekaman suara yang ada di layanannya ditangani oleh sistem otomatis. Dan layanan milik Google itu pun mengaku sudah membayar lebih dari USD 3 miliar ke pelaku industri musik.
Suara sumbang terhadap YouTube ini sebelumnya juga muncul dari pentolan band Nine Inch Nails Trent Reznor, yang juga Chief Creative Officer Apple Music. Menurutnya, YouTube bisa besar karena banyak menampilkan konten curian. (asj/ash)