Komunitas IoT Dirakit, berkolaborasi dengan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dan platform developer hub Dicoding, menantang para developer membuat sebuah solusi kreatif berbasis IoT untuk menyelesaikan masalah peternak ayam di Indonesia.
Dalam rekaman video YouTube, Dirakit menampilkan Sulis, seorang pemuda desa peternak ayam. Tahun ini adalah tahun ketiganya menjalani profesi yang diturunkan ayahnya beternak ayam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masalah suhu yang tidak menentu, terutama di musim pancaroba seperti ini. Kita saja kadang kepanasan kadang kedinginan. Ayam kan harus hangat terus," Sulis menceritakan masalahnya. Â
![]() |
Jenis unggas ini memang memerlukan perawatan yang telaten. Karena menurut Sulis, jika kepanasan atau kedinginan ayam akan malas makan, sehingga akan berpengaruh pada pertumbuhannya.
Untuk menjaga suhu kandang tetap stabil, Sulis pun menggunakan kompor khusus. Namun lagi-lagi cara ini juga tidak praktis, karena dia harus bolak-balik dari rumah ke kandang untuk mengecilkan atau membesarkan temperatur di kompor, agar suhu kandang tetap terjaga.
"Sehari bisa sampai tiga kali bolak-balik kandang. Kasih makan juga ribet. Kita gak bisa tau kapan pakan ayam habis, jadi harus sering-sering ngecek. Gak boleh juga kebanyakan, karena bisa terinjak-injak dan bau," terang Sulis.
Sulis juga harus terus-menerus menyalakan lampu untuk menerangi kandang ayam dan memudahkannya beraktivitas. Cara ini juga mau tidak mau mengkonsumsi listrik yang tidak sedikit. Â
"Dengan pemanas yang pas, pakan terjaga dan pencahayaan yang baik, akan menghasilkan ayam berkualitas yang bulunya sedikit, badannya montok. Itu masalah saya dan saya butuh solusi," kata Sulis.
Masalah ini kemudian menjadi tantangan yang diajukan Dirakit, Bekraf dan Dicoding kepada para developer untuk menyelesaikannya. Melalui tautan www.dicoding.com/challenges/79, developer yang punya ide dipersilakan mendaftarkan karya mereka hingga 18 Mei 2016.
"Hadiahnya adalah 10.000 poin Dicoding dan tentunya exposure dari Bekraf," kata CEO Dicoding Narenda Wicaksono, kepada detikINET, Selasa (3/5/2016). Â
Poin ini bisa ditukarkan dengan bermacam hadiah, mulai dari voucher, smartphone, peliputan berupa review aplikasi dari media, materi pembelajaran pengembangan aplikasi dan startup, dan masih banyak lagi.
Ke depannya, proyek tantangan ini tak hanya akan menyasar peternakan ayam, tetapi diperluas ke bidang lain yang perlu mendapat sentuhan IoT.
"Kita lagi mau garap sapi, kambing, dan sebagainya. Problem sedang diidentifikasi," tutup Narenda.
(rns/ash)












































