Aplikasi ini, seperti dikutip dari Daily Mail, Senin (25/4/2016), memproyeksikan dan memperbesar layar smartphone ke Google Glass. Teknologi ini potensial digunakan untuk pengguna yang rabun.
"Mereka yang penglihatannya terbatas hanya melihat porsi kecil pada layar smartphone. Mereka juga sulit bernavigasi di dalamnya, karena tidak tahu posisi yang benar. Apakah mereka berada di tengah atau di sudut layar," kata salah satu peneliti Gang Luo dari Schepens Eye Research Institute of Mass. Eye and Ear.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masih dikembangkan, para peneliti berupaya membuat aplikasi ini berfungsi lebih baik lagi. Mereka juga akan menambahkan lebih banyak gerakan tubuh selain gerakan kepala, untuk berinteraksi dengan Google Glass. (rns/fyk)











































