Berkolaborasi dengan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Bukalapak melakukan berbagai kerjasama guna menggairahkan potensi ekonomi kreatif, salah satunya dengan memudahkan akses pendanaan bagi para pelakunya.
"Bukalapak adalah komunitas besar, di mana di dalamnya terdapat para pelapak potensial. Banyak di antaranya memerlukan modal, namun sulit karena kebanyakan kalau mau mengajukan kredit itu ribet," kata Zaky.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Zaky bahkan punya gambaran, ke depannya para pelapak yang memerlukan modal bisa mendapatkan pinjaman usaha semudah klik di layanannya, sehingga lebih menghemat waktu dan efektif. Β
"Mimpinya sih orang nanti bisa minta KUR online. Misalnya minta Rp 5 juta. Kita langsung mendeteksi algoritma, keluar semua data bahwa orang yang meminta modal ini penjualannya bagus, track record-nya gimana. Ini terjadi di China, seperti Alibaba," sebutnya.
Dicontohkannya, raksasa e-commerce asal negeri Tirai Bambu tersebut punya sistem yang akan langsung mengecek profil calon peminjam modal dan rekam jejak bisnisnya dalam beberapa tahun. Ketika semua dianggap sudah oke, pinjaman akan langsung dicairkan.
"Saya pikir ini masa depan. Dunia usaha harusnya sama arahnya ke sana. Nah ini yang kita lagi kerjasama dengan Bekraf juga," terang Zaky. Β
![]() |
Kepala Bekraf Triawan Munaf mengatakan, ada Rp 120 triliun dana yang harus disalurkan untuk permodalan. Saat ini, baru sekitar Rp 30-40 triliun yang sudah dikucurkan.
"Makanya harus ada kerjasama semacam ini untuk menyalurkannya. Ini akan mengakselerasi pertumbuhan ekonomi, terutama di daerah-daerah. Orang bisa berjualan di sana, dan ini akan memutarkan ekonomi," ujarnya.
Bekraf sendiri menargetkan Rp 1 triliun tersalurkan untuk membantu para pelaku ekonomi kreratif. Dana tersebut seperti sudah disinggung sebelumnya, berbentuk KUR yang masuk dalam 16 subsektor ekonomi kreatif yang menjadi tugas pokok Bekraf.
Deputi Akses Permodalan Bekraf Fadjar Hutomo |
Sementara itu, Deputi Akses Permodalan Bekraf Fadjar Hutomo mengatakan, dalam menyalurkan modal usaha kepada pelaku ekonomi kreatif, hal yang paling sulit didapatkan adalah data atau track record dari calon penerima modal. Melalui kerja sama dengan Bukalapak, hal tersebut akan memudahkan mereka.
"Bicara sumber permodalan, salah satu hal yang mahal dan sulit didapatkan adalah data. Bukalapak memiliki itu. Mereka punya data penjualan, barang yang dijual seperti apa, trennya seperti apa, kami di Bekraf jadi lebih mudah melihat calon debitur," simpulnya. (rns/asj)

Deputi Akses Permodalan Bekraf Fadjar Hutomo