Google Tarik Aplikasi Buatan Taliban

Jakarta - Meski sudah menerapkan aturan review aplikasi yang ketat, Google masih punya PR berkaitan dengan kebijakan developer. Sejumlah aplikasi harus ditarik, salah satunya aplikasi Taliban.

Dilansir Mashable, Selasa (5/4/2016), aplikasi Taliban diketahui dipublikasikan di Google Play Store pada 1 April 2016. Namun tak lama kemudian, aplikasi tersebut menghilang.

Juru bicara Google mengonfirmasi bahwa pihaknya sudah menghapus aplikasi Taliban, namun menolak memberikan penjelasan detail mengenai alasan pencabutan aplikasi.

"Kami tidak mengomentari aplikasi spesifik. Yang bisa kami sebutkan adalah, bahwa kebijakan kami dibuat untuk menghadirkan pengalaman yang hebat bagi pengguna maupun developer. Karenanya, kami menghapus sejumlah aplikasi yang melanggar kebijakan Google Play," demikian pernyataan Google.

Ditambahkannya, kebijakan developer Google di Play Store antara lain melarang aplikasi yang mempromosikan kebencian, kekerasan dan aktivitas ilegal.

Kemunculan aplikasi Taliban dilaporkan pertama kali oleh SITE, sebuah badan independen yang melacak aktivitas online organisasi terkait dengan aksi terorisme.

Sementara itu, juru bicara Taliban mengonfirmasi bahwa aplikasi berbahasa Pashto tersebut dibuat oleh mereka. Adapun isinya, video dan berbagai pesan dari kelompok tersebut.

Juru bicara tersebut mengatakan aplikasinya adalah 'bagian dari usaha teknologi canggihnya guna mencapai pemakai yang lebih mendunia'.

Google sendiri mengimplementasikan proses review bagi developer Android mulai tahun lalu. Tahap ini mengharuskan aplikasi disetujui Google sebelum masuk di Play Store.

Sebelumnya, aplikasi hanya akan di-review jika ada pengguna yang melaporkan, atau memunculkan kontroversi ketika sudah dipublikasikan di Play Store.

Meski proses review bergantung pada tim editor, tak hanya algoritma, aplikasi biasanya akan disetujui dalam hitungan jam. Dibandingkan dengan Apple App Store, persetujuan aplikasi bisa memakan waktu berhari-hari. Jadi, kemungkinan beberapa aplikasi tak semestinya terlewat memang bisa terjadi. (rns/fyk)