Jalan Berliku FBI Ringkus Hacker Pencuri Foto Bugil Artis
Hide Ads

Jalan Berliku FBI Ringkus Hacker Pencuri Foto Bugil Artis

Fino Yurio Kristo - detikInet
Rabu, 16 Mar 2016 12:13 WIB
Foto: Getty Image
Jakarta - Dua tahun lalu, tepatnya bulan Agustus 2014, publik dunia dihebohkan dengan menyebarnya ratusan foto bugil artis Hollywood terkenal. Nama tenar seperti Jennifer Lawrence, Kate Upton, sampai Kirsten Dunst jadi korbannya.

Kasus yang dijuluki sebagai The Fappening itu membuat FBI kalang kabut mencari pelakunya. Jennifer Lawrence dengan lantang menyatakannya sebagai kejahatan seksual.Β  "Hanya karena aku figur publik, tidak berarti aku mengharapkan hal ini, " katanya kala itu.

Ia mengutuk pelakunya. "Yang pertama muncul di pikiran orang itu adalah menghasilkan keuntungan dari ekploitasi seseorang secara seksual. Aku tidak bisa membayangkan ada orang seperti itu yang tak punya rasa kemanusiaan," tambah Jennifer.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun aparat dan FBI kesulitan menangkap sang hacker. Memang ada beberapa tersangka potensial muncul, namun bukti tampaknya belum cukup. Tahun lalu, nama lelaki bernama Emilio Herrera muncul di dokumen pengadilan soal kasus peretasan akun iCloud ini.

Meski alamat IP dan komputernya tercatat pernah mengakses ratusan akun iCloud selebriti yang diretas, FBI tak menetapkan Herrera sebagai tersangka. "IP dan alamat email bisa dipalsukan dengan bermacam teknologi. Data internet dapat disalurkan melalui komputer pihak ketiga tanpa sepengetahuan pemilik memakai sejumlah paket perangkat lunak," ujar FBI

Namun tetap saja, ketika rumahnya digeledah pada bulan Oktober 2014 lalu, FBI tetap menyita sejumlah komputer, ponsel, serta storage milik Herrera demi keperluan investigasi. Mungkin dari situlah mulai muncul titik terang.

Sampai akhirnya, sekitar satu setengah tahun kemudian, barulah pelaku peretasan ditangkap. Ryan Collins, seorang pria berusia 36 asal Pennsylvania, Amerika Serikat, telah mengaku bersalah di pengadilan federal atas tuduhan peretasan tersebut.

Dalam aksinya, Collins mengirim email ke calon korban dengan berpura pura dari Apple dan Google. Dari sini, dia mendapatkan data login. Dengan informasi itu, antara November 2012 sampai September 2014, dia mengakses sedikitnya 50 akun Apple dan 72 akun Gmail untuk mencuri foto bugil yang kemudian menyebar luas.

Meski sudah mengaku bersalah dengan tuduhan peretasan, tak ada satu bukti pun yang mengaitkan nama Collins dengan penyebaran foto-foto bugil selebriti Hollywood tersebut. Artinya yang menyebarkan bisa jadi adalah orang lain.

US Attorney Office dalam pernyataan menyebut kalau Collins tak terkait dengan penyebaran foto-foto tersebut di internet. "Penyelidik tak menemukan adanya bukti yang mengkaitkan Collins dengan penyebaran ataupun yang menunjukkan bahwa Collins membagikan atau mengunggah informasi yang ia miliki," tulis mereka dalam pernyataan resminya.


(fyk/ash)
Berita Terkait