Motor Kalah Laris dari Ponsel

Jakarta - Bagi sebagian orang, saat ini ponsel telah menjadi kebutuhan yang sulit dipisahkan. Tidak heran ponsel bekas pun tetap laris, bahkan mengalahkan penjualan motor.

Hal tersebut tertuang dalam riset internal yang dilakukan OLX. Situs iklan baris ini melakukan pemantauan semua transaksi pejualan selama satu bulan.

Elektronik dan gadget menjadi kategori terbanyak yang diperdagangkan. Sementara motor berada di peringkat kedua, diikuti kategori mobil yang menempati posisi ketiga.

Dipaparkan CMO OLX Edward Kilian, penjualan ponsel menembus angak 740 ribu pengiklan dalam sebulan. Dari jumlah tersebut, 470 ribu yang berhasil terjual. Ponsel Samsung tercatat paling cepat laku.

"Penjualan ponsel Samsung cepat sekali terjualnya. Bisa laku dalam 1 hari setelah dipajang iklannya," ujar Edward dalam jumpa pers yang berlangsung di Jakarta, Selasa (26/1/2016).

Dalam sebulan, nilai transaksi dari penjualan ponsel mencapai Rp 500 miliar. Angka ini memang kalah dibandingkan penjualan motor yang tembus Rp 1,2 trilun dalam sebulan.

Tapi dari segi jumlah iklan dan unit yang terjual, motor ketinggalan jauh dari dari ponsel. OLX mencatat dalam sebulan hanya ada 434 ribu iklan iklan motor. Dari jumlah tersebut yang laku hanya 250 ribu unit.

Motor Honda menjadi merek yang paling cepat laku. Hanya butuh 1,5 hari  saja untuk satu unit motor Honda mampu terjual.

Untuk iklan mobil sendiri mencapai 430 ribu dalam sebulan. Penjualannya sendiri tembus 220 ribu unit. Bila dihitung transaksi penjualan mobil capai Rp 10,7 triliun dalam sebulan.

Hal yang menarik dari catatan OLX, produk stroller (kereta dorong) bayi juga ramai peminat. Dalam sebulan, ada 4.000 iklan yang menawarkan produk ini dan lebih dari 2.000 iklan yang terjual dalam satu bulan.

"Rata-rata stroller bayi bisa laku dalam 2 hari saja," ungkap Edward.

Bicara penetrasi pengguna, data OLX memperlihatkan penyebarannya dari Sabang hingga Merauke. Namun pulau Jawa tercatat paling mendominasi.

Jakarta tercatat menjadi daerah yang paling banyak penggunanya. Lalu secara berurut ada Jawa Barat, jawa Timur, Jawa Tengah dan Yogyakarta. Meski demikian ada sejumlah yang berasal dari luar negeri.

"Pernah ada pembelian sparepart sepeda dari Australia," tutup Edward.

(afr/ash)