Pembayaran berbasis otentifikasi ponsel mulai populer semenjak Apple Pay Hadir. Samsung sendiri juga punya yang namanya Samsung Pay. Kedua sistem pembayaran ini sudah mulai digunakan di beberapa negara. Indonesia kapan?
Andreas Rompis, VP IT dan Mobile Business Samsung Indonesia, tak menampik kalau suatu saat Samsung Pay bisa saja hadir di Indonesia. Namun semuanya tetap kembali ke ekosistem yang di Indonesia. Menurut Andreas, kalau saat ini masih belum memungkinkan.
βEkosistemnya (di Indonesia) belum siap untuk Samsung Pay,β kata Andreas, di Empirica, SCBD, Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Andreas juga menekankan, meski Samsung Pay adalah sebuah sistem pembayaran berbasis digital, Samsung tak akan mengusik ranah bisnis lembaga finansial yang ada di Indonesia. Karena Samsung Pay sejatinya adalah sebuah tool yang membantu pengguna untuk melakukan pembayaran secara digital, bukan sebuah layanan pembayaran digital.
βSamsung Pay itu bukan layanan financial secara institusi. Ini (Samsung Pay-red) hanyalah sebuah tool untuk membantu proses transaksi pembelian,β tegas Andreas.
Urusan Lembaga Finansial
Sementara itu menanggapi pertanyaan soal data transaksi yang terekam oleh Samsung Pay, Andreas memastikan Samsung tak ikut campur soal urusan soal data pengguna. Sebab, data transaksi sepenuhnya bakal ditangani oleh lembaga finansial yang memanfaatkan Samsung Pay.
βSeluruh mekanisme pembayaran sepenuhnya ditangani oleh lembaga finansial seperti Bank, sebagai yang memanfaatkan Samsung Pay,β kata Andreas.
Singkatnya, Samsung Pay hanyalah alat yang dimanfaatkan lembaga finansial untuk menjalankan layanannya. Meski ada data yang lalu-lalang di Samsung Pay, yang akan menanganinya bukanlah Samsung, melainkan langsung oleh pihak finansial. Jadi tidak akan ada data pengguna Samsung Pay yang diambil oleh Samsung.
βKita tidak akan simpan data pengguna di Samsung Pay. Semua (data pengguna Samsung Pay) sepenuhnya bakal ditangani oleh pihak finansial,β tandasnya.
(yud/ash)